KOTA Balikpapan diprediksi bakal segera ‘meledak’ jika tak segera dibenahi infrastrukturnya.
Sebagai penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tanda-tanda ledakan itu sudah terlihat dari lonjakan penduduk dan arus lalulintasnya yang kian padat.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik mengatakan Kota Balikpapan harus segera berbenah.
Pembenahan, kata Akmal, terutama meliputi infrastruktur jalan, pelabuhan dan jembatan yang representatif guna menunjang operasional IKN.
Bahkan Akmal menegaskan, sebagai pintu gerbang IKN, Kota Minyak kalau dibiarkan terus sebentar lagi bakal “meledak”.
“Sekarang sudah kelihatan tanda-tandanya, hotel penuh semua, rental kendaraan full dan lalu lintas mulai padat, otomatis terjadi lonjakan penduduk,” ungkap Akmal Malik saat Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pemerintah Daerah Tahun 2023, di Balikpapan beberapa hari lalu.
Karena itu, ujar Akmal, perlu segera membuka akses dan layanan ke arah Kabupaten Paser, Samarinda serta daerah lainnya, untuk mengurangi beban Balikpapan.
“Karena Otorita IKN tidak akan bisa langsung jadi. Kita ingin didorong Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) harus segera membuka diri,” harapnya.
Di antaranya, lanjut Akmal, dibangun kawasan-kawasan mandiri, seperti Maridan, Riko, Petung, Waru, Babulu dan kawasan lainnya.
Akmal menjelaskan, saat ini masyarakat dari Balikpapan kalau ingin ke PPU harus melewati Pelabuhan Kariangau menggunakan kapal ferry.
Salah satu solusinya, dibangun jembatan Balikpapan-PPU, agar arus barang dan orang lebih leluasa. Selain lebih dekat dan aksesnya juga lebih cepat.
“Bagi saya membuat jembatan Balikpapan-PPU tidak harus rumit. Minimal mulai sekarang kita suarakan dulu,” tandasnya.
Membuka akses dari Balikpapan ke daerah penyangga IKN lainnya, juga sangat penting sebagai antispasi lonjakan atau ledakan penduduk di Kota Balikpapan.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun menegaskan dirinya tidak ingin IKN dibangun, tapi yang meledak (penuh) Balikpapan.
“Karena itu harus dibuka bottle necknya,” ujarnya.
Akmal mengaku sudah menyuarakan persoalan ini kepada Menteri PUPR, sebagai langkah jangka panjang agar kota berslogan Kota Beriman tersebut tidak semakin penuh. (HARIADI)