Perkebunan Berdampak ke PDRB

Zainal A Paliwang. DKISP KALTARA

GUBERNUR Kalimantan Utara Zainal A. Palliwang mengapresiasi dan menyambut baik terselenggaranya kegiatan Borneo Forum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Selasa (14/11/2023).

“Komoditas kelapa sawit memiliki nilai strategis yang besar dalam mendukung perekonomian nasional,” kata Zainal.

Sektor perkebunan yang signifikan di Kaltara, turut berkontribusi terhadap PDRB. Dengan luasan lebih dari 579.420 hektare perkebunan kelapa sawit dan 20 pabrik pengolahan yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Bulungan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung.

Hal ini menunjukkan prospek cerah bagi Kalimantan Utara dalam pengembangan sektor perkebunan. “Realisasi pembangunan kebun plasma dan jumlah tenaga kerja yang mencapai 8.333 orang menjadi indikator positif,” ujarnya.

Pada 2021 lalu, perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Utara menghasilkan lebih dari 12.664,42 ton kelapa sawit. Data tersebut, diprediksi akan terus meningkat. Mengingat, peningkatan luas lahan perkebunan setiap tahunnya.

“Dampak ekonomi dari perkebunan kelapa sawit juga terlihat dalam kontribusinya terhadap APBD. Pada tahun 2024, Provinsi Kalimantan Utara diharapkan mendapatkan dana bagi hasil kelapa sawit sebesar Rp 56.351.938.000,” ujar Zainal.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pembangunan industri kelapa sawit harus diimbangi dengan perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kelapa sawit. Akses terbatas terhadap permodalan, infrastruktur, dan sarana pendukung pertanian menjadi tantangan yang perlu diatasi.

“Pemprov Kaltara menyadari pentingnya kelembagaan pertanian, terutama kelembagaan petani kelapa sawit. Kelembagaan ini menjadi syarat untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, termasuk subsidi pupuk, bibit bersertifikat, dan program peremajaan sawit rakyat,” tuturnya.

Karena itu, melalui Borneo Forum ke-VI ini, diharapkan dapat digali informasi dan menerima masukan sebagai bahan penyusunan kebijakan penguatan kelembagaan petani kelapa sawit. Kolaborasi dan pertukaran pengetahuan diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi para petani, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. (dkisp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *