Produksi Merosot, Harga Melambung

Harga beras kualitas sedang di pasar tradisional dan warung-warung di Balikpapan, dijual mulai Rp73 ribu per 5 kilogram atau Rp 14.600 per kilogram.

PRODUKSI bahan pangan di Indonesia mengalami penurunan imbas dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang. Akibatnya, harga pangan mengalami kenaikan tinggi.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Sri Wahyuningsih, mengakui Balikpapan termasuk daerah terdampak. “Lahan pertanian terkena dampaknya. Terutama petani yang mulai merasakan dampak,” ujar Sri Wahyuningsih.

Produksi dan stok beras sejak awal tahun selalu mengalami penurunan. Dari 19.650,70 ton di Januari, menyusut menjadi 11.437 ton di September 2023.

Total kebutuhan beras untuk warga Balikpapan sejak awal sampai akhir tahun, menyatir data DP3 jumlahnya 64.760 ton. Adapun stoknya di kisaran 18,651 ton.

Selama ini kebutuhan pangan Balikpapan mengandalkan suplai luar daerah, terutama dari Jawa dan Sulawesi. Di pasaran, harga beras  naik tinggi. Beras ukuran 5 kg kini dijual antara Rp73 ribu sampai Rp85 ribu, dari sebelumnya hanya Rp56 ribu sampai Rp65 ribu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, R. Bambang Setyo mengatakan Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,02 persen pada September 2023. Ini lebih tinggi dibanding Agustus 2023 yang deflasi sebesar -0,16 persen (mtm).

Harga beras yang melebihi harga acuan pemerintah menjadi satu memicu kenaikan inflasi di kota ini.  “Kenaikan harga beberapa komoditas pangan, terutama beras menjadi pemicu,” ujar Bambang.

Selain itu, dipicu pula harga ikan layang, jagung manis, dan kacang panjang.  Selanjutnya penyesuaian harga bensin nonsubsidi yang berlaku sejak September juga memberi ikut tekanan inflasi.

Namun, ada pula beberapa komoditas yang memberi kontribusi deflasi. Seperti angkutan udara, cabai rawit, kangkung, bawang merah, dan daging ayam ras. Penurunan harga komoditas ini disebabkan faktor musiman, pasokan yang lancar, dan permintaan yang menurun.

Bambang bilang, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah Balikpapan terus berupaya menjaga stabilitas harga di kota ini.

Meski terdampak dampak El Nino dan gagal panen di pelbagai daerah di Indonesia, pemerintah pusat menjamin stok beras sampai akhir tahun masih aman. Ini lantaran impor 2 juta ton dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. (RUDI AGUNG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *