SEBUAH unggahan di media sosial TikTok baru-baru ini menyoroti kondisi banjir di Pulau Maratua, yang disebabkan oleh pasang air laut tinggi. Video tersebut menampilkan air laut yang menggenangi sejumlah jalan di pesisir, menarik perhatian warganet.
Menanggapi hal itu, Camat Maratua, Ariyanto menjelaskan, fenomena tersebut merupakan kejadian alam yang biasa terjadi di wilayah Maratua, terutama saat bulan baru atau awal bulan hijriah.
“Gelombang kemarin memang tinggi, tapi hari ini sudah jauh berkurang. Walau air pasang masih sama, gelombangnya tidak setinggi kemarin,” ujar Ariyanto, Kamis (29/5/2025).
Menurut Ariyanto, jika kondisi seperti ini berlangsung terus-menerus, maka bisa mengakibatkan abrasi atau pengikisan pasir pantai. Akibat gelombang tinggi, para nelayan di Maratua memilih tidak melaut, mereka menyesuaikan aktivitas dengan kondisi alam.
“Kalau gelombang tinggi seperti kemarin, otomatis nelayan tidak melaut. Mereka sudah paham situasi seperti ini,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini wilayah Maratua mulai memasuki musim selatan, yang biasanya berlangsung pada bulan Juli hingga September dan bertepatan dengan musim kemarau.
Mengenai aktivitas pariwisata, Ariyanto memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan gangguan dari wisatawan. Bahkan, kunjungan wisata masih terpantau tinggi.
“Banyak wisatawan datang dari Tanjung Redeb ke Maratua, mungkin karena hari libur juga,” tuturnya.
Terkait distribusi logistik, ia menegaskan bahwa masyarakat Maratua sudah terbiasa dengan kondisi laut. Masing-masing kampung juga memiliki kapal sendiri untuk mobilitas barang dan orang. Meski demikian, Pemerintah Kecamatan tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati, mengingat cuaca saat ini cenderung tidak menentu.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, Ade, membenarkan bahwa banjir tersebut disebabkan oleh fenomena pasang tinggi.
“Kondisinya lebih karena faktor pasang tinggi yang terjadi pada tanggal itu,” jelas Ade.
Ia juga menyampaikan prakiraan cuaca umum di wilayah perairan Maratua dan sekitarnya. Menurutnya, kondisi cuaca diperkirakan berawan hingga hujan dengan gelombang laut antara 0,3 hingga 1 meter, dan kecepatan angin berkisar 6–14 km/jam dari arah timur hingga barat daya.
“Kondisi seperti ini masih akan berlangsung selama dua hari ke depan. Wilayah Berau saat ini memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba,” pungkasnya. (RIZAL)