Waspada Cacar Monyet

Kemenkes menganjurkan pemerintah daerah melakukan upaya pencegahan virus cacar monyet.

DINAS Kesehatan Kalimantan Timur mulai siaga atas penyebaran virus cacar monyet (monkeypox). Meski sejauh ini belum ditemukan kasus tersebut, sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit menular yang disebabkan infeksi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menindaklajuti ancaman virus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin pun mengaku sudah menerima edaran Kemenkes.

“Kami juga akan memantau, melaporkan dan memastikan kasus tersebut melalui laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR dan Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC),” terangnya.

Jika ditemukan kasus positif, Dinkes akan mengirimkan spesimen kasus tersebut ke laboratorium rujukan nasional, atau yang sesuai dengan pedoman Kemenkes.

“Saat ini sebanyak 15 laboratorium sudah dapat melakukan deteksi molekuler mpox,” sebutnya.

Setelah itu, Dinkes akan melakukan tracing 1X24 jam kasus suspek, termasuk pelacakan kontak erat. Jaya juga meminta agar Dinkes kabupaten/kota turut menyebarluaskan informasi tentang mpox kepada masyarakat. Termasuk juga di fasilitas layanan kesehatan di masing-masing wilayah.

“Kemudian berkoordinasi dengan dinas atau instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan satwa liar di wilayahnya,” tegas Jaya.

Berdasar data Kemenkes RI, di Kaltim belum ditemukan kasus positif cacar monyet. Satu-satunya kasus Monkeypox yang terkontaminasi berasal dari DKI Jakarta.

Rinciannya yaitu 1 kasus dari Jatinegara, 1 kasus dari Mampang, 1 kasus dari Kebayoran Lama, 2 kasus dari Setiabudi, 1 kasus dari Grogol Petamburan, dan 1 kasus dari Kembangan.

Data yang sama menunjukkan bahwa, seluruh pasien terkonfirmasi Monkeypox adalah laki-laki usia produktif. Mayoritas atau sekitar 71% persen adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29 persen diantaranya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

Dari hasil penelusuran diketahui 6 pasien cacar monyet juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV), dan memiliki orientasi Biseksual.

Monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet pada sejumlah hewan, termasuk manusia. Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah. Gejala lain yang tampak bagi penderita ialah munculnya benjolan pada sekujur tubuh yang menyebabkan rasa sakit. (baharunsyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *