LIMBAH plastik menjadi barang bernilai ekonomi di tangan Eet Syahruni. Warga Kampung Sei Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung.
Sudah enam bulan pria kelahiran Berau, itu memproduksi tapi rafia dan pipet. Dengan bahan baku dari limbah plastik. Bahkan, produksinya sudah mencapai 5 ton tali rafia.
Rumah produksi yang ia bangun, pun membuka lapangan pekerjaan bagi warga di daerahnya. Ada sekira 20 warga setempat yang bekerja memproduksi tali rafia dan pipet di rumah produksinya.
“Tentu yang kita pekerjakan adalah masyarakat kampung yang rumahnya tidak jauh dari pabrik,” kata Eet, ditemui belum lama ini.
Lanjutnya, mayoritas pekerjaan yang dilakukan warga adalah pengepakan tali rafia dan pipet atau sedotan. Sehingga, tidak ada syarat minimal pendidikan yang dibutuhkan untuk menjadi pekerjanya. Seluruh pekerja juga dilatih terlebih dahulu, agar kualitas pengemasan tetap terjaga.
“Memang kita membutuhkan banyak tenaga dalam pengepakan, karena untuk produksi menggunakan mesin, jadi dibutuhkan sedikit orang untuk mengoperasikan,” tuturnya.
Usaha yang telah dibangunnya, juga berkontribusi terhadap pengurangan sampah yang ada di Kabupaten Berau. Sebab, bahan baku yang digunakan murni sampah plastik yang telah dikumpulkan di Kecamatan Sambaliung.
“Jadi, kita menerima sampah plastik yang sudah bersih dari pengepul di Sambaliung. Kita di sini mengolah lagi, dimasak menjadi bahan baku, kemudian diolah kembali menjadi tali rafia dan sedotan,” ungkapnya.
Diakuinya penjualan tali rafia dan sedotan lebih banyak diminati pelanggan di luar daerah. Seperti Sulawesi dan Balikpapan. Dirinya berharap dapat meningkatkan penjualan di Bumi Batiwakkal, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Sementara itu, Penjabat Kepala Kampung Sei Bebanir Bangun, Hermansyah mendukung usaha yang dilakukan warganya. Mengingat, hal tersebut membawa kebaikan dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bangun.
“Tentu pemerintah kampung selalu mendukung dan berupaya meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat,” kata Hermansyah.
Pemerintah kampung, lanjutnya, berencana akan membangun bank sampah. Sebagai bentuk dukungan usaha tersebut. Selain itu, keberadaan bank sampah juga bisa bermanfaat bagi masyarakat, untuk mengurangi limbah rumah tangga dan pemanfaatan lainnya.
“Dengan mendaur ulang sampah, tentu banyak manfaat yang bisa dirasakan,” ujarnya. (Rama)