BERAU, NOSAKALTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau terus berupaya mengembangkan enam subsektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) sebagai langkah strategis untuk mendukung dan meningkatkan destinasi pariwisata yang ada di wilayah tersebut.
Salah satu fokus utama Disbudpar adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang dianggap krusial untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata di Berau.
Komite Ekonomi Kreatif Berau, yang dibentuk pada tahun lalu, memiliki tugas untuk memimpin inovasi dan terobosan di sektor pariwisata Bumi Batiwakkal.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Berau, Nurjatiah, berdasarkan Peta Jalan Pengembangan Ekraf Daerah (Talanpekda) Berau tahun 2024-2028, enam subsektor ekraf yang akan dikembangkan mencakup bidang-bidang spesifik dengan potensi tinggi.
Tiga subsektor unggulan yang akan dikembangkan adalah wastra dan kriya, kuliner, serta seni pertunjukan.
Sedangkan tiga subsektor potensial lainnya meliputi fotografi, video dan film, musik, serta aplikasi.
Sejak tahun lalu, Disbudpar Berau telah memberikan perhatian yang semakin besar terhadap peningkatan SDM di enam subsektor ini, meskipun upaya tersebut belum sepenuhnya terstruktur dengan baik.
Nurjatiah menjelaskan bahwa pembentukan Komite Ekonomi Kreatif Berau yang baru dilakukan pada akhir tahun lalu menjadi salah satu alasan mengapa struktur pengembangan belum sempurna.
Tahun ini, Disbudpar mengusulkan peraturan bupati (perbup) terkait ekraf, yang masih dalam tahap pembahasan di Kemenkumham Kaltim.
“Dengan kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pekan lalu di Kabupaten Berau, kami berharap semua ekraf di Berau dapat difasilitasi, terutama dalam peningkatan SDM,” jelasnya.
Setelah perbup tersebut disetujui, Disbudpar akan segera menjalankan enam kebijakan utama yang ada di Talanpekda, khususnya di bidang peningkatan SDM.
Dalam konteks pengembangan pariwisata, ekraf harus menjadi bagian integral dari strategi tersebut.
Salah satu kebijakan utama adalah pengembangan SDM pelaku ekraf, baik dalam bidang jasa pariwisata maupun pengembangan pelaku ekraf itu sendiri.
“Jika SDM sudah dilatih dan disertifikasi, serta memiliki produk atau hasil kerja yang sesuai standar, langkah selanjutnya adalah membantu mempromosikan produk tersebut dan membantu mereka mendapatkan hak atas kekayaan intelektual (HAKI),” tuturnya.
Pada pertengahan Juli nanti, Disbudpar juga akan berkoordinasi dengan Kemenparekraf, khususnya dalam bidang peningkatan SDM, untuk memberikan bantuan pelatihan ekraf.
Setiap subsektor ekraf akan mendapatkan peningkatan SDM, seperti pelatihan dan sertifikasi pramuwisata yang baru saja dilakukan pada 4-5 Juli lalu, di mana 20 orang berhasil memperoleh sertifikat tingkat muda.
“Enam subsektor ekraf harus memiliki sertifikasi di bidangnya masing-masing. Semua berawal dari SDM, karena meskipun ada destinasi bagus, tanpa SDM yang tersertifikasi dengan baik, perkembangan akan sulit,” ungkapnya.
Fokus peningkatan SDM akan diutamakan bagi destinasi yang sudah berkembang seperti Pulau Derawan, Maratua, Bidukbiduk, Kelay, hingga Tanjung Batu. Namun, 13 kecamatan di Kabupaten Berau juga memiliki destinasi unggulan sesuai dengan ciri khasnya masing-masing.
“Hampir semua SDM yang kami beri pelatihan berasal dari 13 kecamatan tersebut,” ujar Nurjatiah.
Untuk yang ingin meminta bantuan peningkatan SDM, Disbudpar Berau membuka pintu lebar untuk usulan, seperti bantuan peningkatan SDM di homestay, asalkan memenuhi persyaratan seperti memiliki izin, mendata kunjungan, dan serius dalam mengelola usaha mereka.
“Kami wajib memberikan bantuan kepada mereka. Kami juga bisa berkoordinasi dengan pihak pusat untuk mendapatkan bantuan yang lebih besar,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Berau berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi yang ada di Bumi Batiwakkal, terlebih pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sebab, kedepan rencananya sektor pariwisata mampu menopang pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat.
“Ini menjadi salah satu upaya kita untuk beralih dari bertumpu dengan Sumber Daya Alam (SDA) ekstraktif menuju ekonomi keberlanjutan,” ucapnya.
Dengan upaya-upaya ini, dirinya berharap dapat meningkatkan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Berau, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Tentu kita akan maksimalkan seluruh upaya demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.