Tradisi Meja Panjang Absen

Disbudpar Berau Beberkan Alasannya

Perayaan Pesta Budaya Meja Panjang di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay. (IST/Prokopim Berau)

PESTA Budaya Meja Panjang yang menjadi agenda tahunan di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, tahun ini dipastikan tidak terlaksana. Padahal, tradisi adat yang digelar masyarakat Suku Dayak itu selama ini menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir mengatakan, keputusan pembatalan bukan dari pemerintah daerah, melainkan dari masyarakat kampung sebagai penyelenggara utama.

“Bukan dari kami yang tidak mau, tetapi memang pihak kampung belum bersedia menggelar kegiatan itu. Kami hanya sebatas mendorong, karena sebenarnya Meja Panjang ini sudah kami usulkan masuk Kalender Event Nasional (KEN),” jelas Ilyas, Rabu (1/10/2025).

Menurutnya, alasan utama masyarakat tidak menyelenggarakan Meja Panjang tahun ini karena kondisi dianggap belum memungkinkan. Biasanya acara digelar pada Desember, namun dalam beberapa tahun terakhir jadwal dimajukan ke Juni. Sayangnya, tahun ini rencana tersebut kembali terkendala karena Juni lalu bertepatan dengan musim banjir, sehingga persiapan dinilai kurang matang.

“Alasan mereka lebih pada faktor keamanan dan kesiapan. Bulan Juni itu memang musim banjir, jadi masyarakat memilih tidak mengadakan Meja Panjang,” katanya.

Ilyas menambahkan, absennya pelaksanaan tahun ini sama sekali tidak berkaitan dengan surat edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kepala kampung, kata dia, sudah terlebih dahulu menyampaikan penundaan sebelum aturan tersebut diterbitkan.

Tradisi Meja Panjang sendiri merupakan salah satu ritual adat yang dilestarikan turun-temurun oleh masyarakat Dayak Merasa. Kegiatan ini kerap dikaitkan dengan momen syukuran panen sekaligus menjadi ruang silaturahmi dan gotong royong antar warga.

Lebih dari itu, Meja Panjang telah lama dipandang sebagai salah satu ikon budaya Berau yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Meski tahun ini absen, Disbudpar Berau berharap Meja Panjang dapat kembali digelar pada tahun depan. Menurut Ilyas, pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan agar tradisi sakral tersebut tetap terjaga sekaligus berkembang sebagai magnet pariwisata daerah.

“Kami berharap tradisi ini tetap dilestarikan. Kalau dari pemerintah, tentu kami sangat mendukung karena Meja Panjang tidak hanya penting bagi masyarakat Merasa, tetapi juga memperkaya wajah pariwisata Berau,” ujarnya. (MAULIDIA AZWINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *