Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, menjadi atensi khusus Polda Kaltara dan Polis Kontinjen Sabah.
Aparat penegak hukum dari dua negara itu, akan melakukan langkah khusus dalam penanganan perkaran TPPO.
“Kasus perdagangan manusia menjadi salah satu atensi kita bersama Polis Kontijen Sabah. Makanya kita akan melakukan pertemuan khusus pada awal Juni nanti, untuk membahas langkah-langkah konkret yang kita ambil,” kata Kapolda Kaltara, Irjen Hary Sudwijanto.
Selain kasus perdagangan orang, peredaran narkoba serta penyeludupan barang-barang ilegal juga menjadi kewaspadaan Polda Kaltara dan Polis Kontinjen Sabah.
Polda Kaltara dan Polis Kontinjen Sabah, juga telah melakukan pertemuan dalam rangka memperkuat sinergi dan penanganan kejahatan lintas batas antara Indonesia dan Malaysia.
“Kita sepakati untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan komunikasi, dan membangun kepercayaan dalam rangka menangani berbagai permasalahan di wilayah perbatasan,” ungkap Kapolda.
“Nanti kita juga menyelaraskan standar operasional prosedur (SOP) dalam menangani kejahatan lintas batas, mulai dari wilayah Sebatik hingga Long Pasia. Itu nanti akan kita bahas secara khusus,” tambahnya.
Sementara itu, Pesuruhjaya Polis Sabah, Datuk Jauteh bin Dikun cukup optimis kerja sama ini akan mampu mengatasi tantangan kejahatan lintas negara secara maksimal.
Bersama dengan Polda Kaltara, pihaknya berkomitmen terus meningkatkan kolaborasi, demi menjaga stabilitas keamanan di kawasan perbatasan, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat di kedua negara.
“Kita apresiasi atas komitmen bersama ini. Mudah-mudahan ini akan mampu mengatasi tantangan kejahatan di wilayah perbatasan,” ujarnya. (Alan)












