DINAS Lingkungan Hidup Kota Samarinda menganjurkan warga memakai masker untuk mencegah dampak asap kebakaran Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Bukit Pinang. Kebakaran besar menghanguskan 4 dari 10 hektare area sampah di TPAS Bukit Pinang di Jalan Suryanata sejak Minggu, 24 September 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Endang Liansyah menjelaskan upaya pemadaman telah dilakukan tim gabungan. Tim ini berasal dari DLH, BPBD, Damkar, hingga TNI dan Polri.
Tim pemadam mengerahkan sedikitnya 20 truk pemadam, 5 tangki air, 5 ambulans dan 3 unit kendaraan dobel kabin. “Tim gabungan setiap hari bekerja mulai pukul 07.30 sampai dengan 24.00 Wita,” kata Endang Liansyah dalam pernyataan resmi.
Mengingat kondisi cuaca ekstrem, tim pemadam melakukan lokalisir area agar api tak merembet. Mereka juga terpaksa membolak-balikkan sampah dan melakukan penyemprotan air.
“Sampai saat ini api sudah terkendali, tetapi asap masih terlihatsebagai akibat sisa panas atau barasampah basah yang terbakar tercampur air,” kata Endang, Selasa (26/9/2023).
Sementara berdasarkan indeks kualitas udara harian Kota Samarinda terpantau stabil dengan kategori sedang sampai baik.
Dalam keterangan terpisah Endang menyebut TPA Bukit Pinang sudah tutup permanen seminggu sebelum kebakaran. Sehingga selama beberapa hari sudah tidak ada aktivitas pembongkaran sampah. Terkit adanya dugaan kesengajaan, Endang tak berani berpekulasi. “Kita nggak ada saksi, jadi sulit (membuktikan). Apalagi sampah mudah terbakar, panas matahari, ada gas metan juga,” bebernya.
Kebakaran hebat TPA Bukit Pinang terjadi hari Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 11.30. Petugas terus berjibaku dan api baru bisa dipadamkan hingga pukul 00.00 dini hari. Namun saat ini status kebakaran Gunung Sampah belum tuntas. Hingga sehari setelahnya, yakni Senin, 25 September 2023. Api-api kecil masih terus bermunculan. (YOS SETIYONO)