Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal Arifin Paliwang menegaskan komitmennya dalam mendorong peningkatan literasi hingga wilayah perbatasan dan terpencil.
Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah, kata Zainal, juga harus berinovasi dalam menumbuhkan minat baca generasi muda Kaltara.
“Misalnya, melalui event-event atau lomba-lomba yang berkaitan langsung dengan literasi. Upaya seperti ini penting, untuk menghasilkan hal-hal positif bagi masa depan anak-anak kita,” ujar Zainal, Kamis (26/6/2026).
“Saya berharap seluruh penggiat, terutama kepala sekolah, bisa memotivasi lingkungan sekolahnya, agar aktif mendukung gerakan literasi,” tambahnya.
Menurut Zainal, akses literasi harus merata, termasuk bagi anak-anak yang tinggal di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Oleh karena itu, ia mendorong hadirnya fasilitas seperti perpustakaan keliling, agar literasi benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Literasi itu hak semua anak, tidak hanya yang tinggal di kota,” tegasnya.
Selain literasi, Zainal juga mengingatkan pentingnya pengelolaan arsip yang selama ini kerap diabaikan. Menurutnya, dokumen-dokumen terkait budaya, pendidikan, dan sejarah daerah harus dijaga dan dilestarikan dengan baik.
Dengan dorongan dan perhatian serius dari pemerintah daerah, Zainal berharap literasi dan kearsipan dapat menjadi bagian penting dari pembangunan berkelanjutan di Kaltara, dari kota hingga pelosok.
“Kearsipan ini jangan dianggap sebelah mata. Semua dokumen, baik budaya, pendidikan, sejarah dan lainnya itu perlu kita jaga. Kalau memang harus dimusnahkan, maka harus ada backup-nya dulu. Supaya ke depan kalau dibutuhkan, kita tinggal buka kembali dokumen tersebut,” ujarnya. (Alan)