BUPATI Bulungan, Syarwani, menyebut target luasan cetak sawah yang harusnya 2.000 hektare, terpaksa hanya bisa direalisasikan sekira 798 hektare.
“Karena kondisi dan juga mungkin persoalan teknis pelaksanaan, sehingga diputuskan sekitar 798 hektare,” kata Syarwani, akhir pekan lalu.
Namun demikian, ia menegaskan Pemkab Bulungan berkomitmen mendukung percepatan program swasembada pangan nasional.
Misalnya, kata Syarwani, Pemkab Bulungan mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung upaya swasembada pangan di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah.
“Intervensi Pemda Bulungan di 2025 ini, kita mengalokasikan kurang lebih Rp1 miliar di Desa Salimbatu dalam bentuk optimalisasi lahan,” ujarnya.
“Harapannya, optimalisasi lahan yang bersumber dari APBD Bulungan dapat berjalan secara paralel dengan program cetak sawah rakyat yang dilaksanakan oleh kementerian, yang didukung oleh TNI Angkatan Darat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto, menjelaskan bahwa program cetak sawah dilaksanakan untuk memperluas area tanam padi, dan memperkuat ketahanan pangan lokal, sekaligus mendukung swasembada pangan di wilayah Bulungan dan Provinsi Kalimantan Utara.
“Dengan realisasi 98 hektare pertama di Salimbatu, dengan total target 798 hektare, program ini menunjukkan upaya signifikan dalam memperluas lahan produktif, serta mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya. (Muhammad Efendi)












