Tersangka Judi Online
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain judi online. Sudah ribuan tersangka ditahan karena judin online.
Jenderal bintang tiga itu mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur dengan judi. Sebab, kata dia, tidak ada menangnya.
“Kadang-kadang juga, ya prinsipnya gini, orang berjudi jangan orang pengin kaya dengan judilah, nggak ada menangnya,” kata Wahyu, Minggu, 23 Juni 2024.
Ia mengimbau masyarakat jika ingin kaya maka haruslah berusaha. “Jadi kita juga wanti-wanti kepada masyarakat kalau mau kaya berusaha, bukan dengan berjudi,” tgasnya.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap 3.975 perkara judi online pada periode 2022-2024. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan dari ribuan perkara itu total ada 5.982 tersangka yang telah ditangkap.
“Mulai 2022 sampai 2024 sudah dilakukan penindakan di seluruh Indonesia 3.975 perkara dengan 5.982 tersangka,” tutur Himawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat 21 Juni 2024.
Selain itu, kata Himawan, Bareskrim telah mengajukan 40.642 situs untuk diblokir, dan rekening yang dibekukan sebanyak 4.196.
“Serta rekening yang dibekukan sebanyak 4.196 dan aset yang dista Rp 817,4 miliar,” ungkapnya.
BURUK UNTUK KETAHANAN EKONOMI KELUARGA
Praktik judi online yang menjamur di tengah kemajuan teknologi saat ini, menjadi keprihatinan berbagai lapisan masyarakat.
Pemerintah melalui Satgas Pemberantasan Judi Online, tengah fokus melakukan penanganan atas maraknya praktik haram tersebut.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus, menyebut, judi online ini tidak hanya dapat berpengaruh kepada diri sendiri saja, namun juga merugikan kepada orang-orang terdekat seperti keluarga.
“Dampaknya memperburuk ketahanan ekonomi keluarga/rumah tangga. Sehingga, berpotensi mengganggu daya beli sebuah keluarga,” ujar Heri saat dihubungi oleh Disway, Senin 24 Juni 2024.
Sementara itu, menurut Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti, bisnis judi online di tengah masyarakat dapat berjalan dengan lancar lantaran adanya simbiosis mutualisme antarpihak-pihak tertentu.
“Dugaan saya sih sangat mungkin ya (karena simbiosis mutualisme). Makanya harus dibersihkan yang melakukan hambatan-hambatan ini,” ujar Poengky dalam keterangannya pada Jumat 21 Juni 2024.
Mengutip statistik terkait, Poengky menyebut, pemain judi online terbesar se-Asia Tenggara merupakan berasal dari Indonesia. Sehingga, Satgas Judol dinilai membutuhkan peran serta tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama untuk pencegahannya.
“Untuk menghimbau stop main judi online. Kalau demand berkurang, supply pasti berkurang,” ujar Poengky.
Menurut data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dalam kurun tiga tahun terakhir perputaran uang judi online di Indonesia terus meningkat.
Koordinator Humas PPATK Natsir Kongah mengatakan peningkatan tersebut diketahui berdasarkan catatan laporan transaksi keuangan mencurigakan yang diidentifikasi antara 2021 hingga 2023.
“Masuk di 2024 triwulan pertama ini sudah Rp 600 triliun,” ujar Natsir, Sabtu 15 Juni 2024.(DISWAY.ID/ARIE)












