Kalimantan Timur (Kaltim), boleh saja berbangga diri, punya layanan Kedokteran Nuklir. Bahkan satu-satunya di Kalimantan, serta menjadi salah satu rujukan nasional. Mayoritas pasien dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
Di Indonesia, hanya ada 8 rumah sakit yang menyediakan layanan Kedokteran Nuklir, salah satunya adalah RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) di Samarinda. Fasilitas ini menjadi harapan baru bagi pasien kanker di Kalimantan Timur, terutama penderita kanker tiroid.
Delapan rumah sakit di Indonesia yang menyediakan layanan kedokteran nuklir untuk terapi, dan diagnostik, yakni tersebar di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Namun, untuk rumah sakit di Medan dan Surabaya, hanya layanan diagnostik yang tersedia.
Kedokteran Nuklir di AWS menggunakan teknologi radioisotop untuk terapi yang lebih spesifik, memungkinkan pengobatan langsung ke sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Instalasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas diagnostik untuk mendeteksi jenis kanker lainnya, seperti kanker payudara, serviks, dan nasofaring.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, RSUD AWS adalah salah satu dari empat rumah sakit pertama di Indonesia yang mendirikan Instalasi Kedokteran Nuklir, dan instalasi tersebut mulai beroperasi di RSUD AWS pada tahun 2018.
“Layanan ini menjadi terobosan penting, terutama karena AWS adalah rumah sakit pertama di luar Jawa yang memenuhi standar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Kami melayani pasien dari berbagai wilayah, sehingga akses pengobatan lebih terbuka,” ujar Direktur RSUD AWS, Dr. David Masjhoer.
Salah satu keunggulan layanan Kedokteran Nuklir adalah penggunaan isotop radioaktif yang bekerja langsung pada area kanker. Selama terapi, pasien menjalani isolasi ketat di ruangan khusus atau “bunker” selama tiga hari, untuk mencegah paparan radiasi terhadap orang lain.
“Dengan 9 tempat tidur dalam ruangan khusus, pasien kanker tiroid menjalani isolasi hingga 3 hari demi keamanan, karena pancaran radiasi dari tubuh pasien perlu ditangani dengan sangat hati-hati,” tambahnya.
Fasilitas di AWS meliputi Kamera Gamma SPECT untuk kebutuhan diagnostik dan delapan ruang isolasi radioaktif (RIRA) yang memadai untuk terapi pasien secara aman. Dalam rentang waktu 2022 hingga April 2024, instalasi ini telah melayani lebih dari 3.000 pasien.
Dikutip dari website RSUD AWS, pada prosedur diagnostik di Kedokteran Nuklir, sinar gamma digunakan karena memiliki jarak penetrasi ruang panjang, sehingga dapat menembus jaringan tubuh manusia yang akan direkam distribusinya di dalam tubuh dengan menggunakan kamera yang disebut kamera gamma.
Alat kamera gamma tidak menghasilkan radiasi, tetapi yang memancarkan radiasi adalah pasien itu sendiri yang berasal dari obat yang diberikan. Obat radioaktif yang digunakan adalah dengan dosis radioaktivitas yang sangat rendah untuk mendapatkan tingkat akrasi yang tinggi atau yang disebut ALARA (As Low As Achievable)
Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD Abdul Wahab Sjahranie memiliki sebuah kamera gamma SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan 8 Ruang Isolasi Radio Aktif (RIRA) terstandar oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). Dalam pengembangannya di masa depan akan dilakukan peningkatan kemampuan kamera SPECT menjadi SPECT-CT, pengadaan PET-CT (Positron Emission Tomography – Computed Tomography) dan Siklotron sebagai fasilitas penghasil obat radioaktif.
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit. Seperti pada penyakit jantung dapat dilakukan pemeriksaan Sidik Perfusi Miokard (SPM) untuk mengetahui gangguan aliran darah otot jantung yang membantu dalam penegakkan penyakit jantung koroner dan infark miokard. Juga pemeriksaan, Multigated Heart Blood Pool Scan (MUGA) guna menilai fraksi ejeksi ventrikel kiri jantung. Sidik Kelenjar Gondok (SKG) dan Uji Uptake Tiroid untuk mengetahui fungsi dan kelainan / patologis kelenjar gondok/tiroid. Mengevaluasi fungsi ekskresi (filtrasi), reabsorbsi serta eksresi ginjal menggunakan Pemeriksaan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) dan Pemeriksaan Renografi.
Ada pula Pemeriksaan Sidik Tulang (Bone Scan) yang dapat memperlihatkan metastase (penyebaran) kanker pada tulang, serta dapat mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada tulang-tulang di tubuh, dan masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi kedokteran nuklir yang pada saat ini berkembang pesat. Kurang lebih terdapat 35 jenis pelayanan diagnostik rawat jalan.
Sedangkan untuk pelayanan terapi Kedokteran Nuklir dapat membantu pasien karsinoma tiroid pasca operasi pengangkatan kelenjar gondok/tiroid, dengan mengablasi/menghancurkan sisa-sisa kanker dan mencegah kekambuhan kembali, dengan tingkat keberhasilan mencapai 90%. Pasien hipertiroid dan Grave’s Disease juga dapat diterapi menggunakan Iodium-131. Serta Terapi Paliatif untuk nyeri tulang akibat metastasis menggunakan Samarium-153 sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Dengan layanan Kedokteran Nuklir yang terus berkembang, RSUD AWS tak hanya memperkuat posisinya sebagai pusat layanan unggulan di Kalimantan Timur, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan layanan kesehatan tingkat nasional.
Untuk diketahui, RSUD AWS pada tahun 2024 masuk 10 besar rumah sakit rujukan nasional dengan layanan kanker terbaik di Indonesia. Terkait rujukan dari luar, mayoritas, katanya berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel).
Instalasi Kedokteran Nuklir , melayani pasien umum dan BPJS. Syarat Pendaftaran: Surat Rujukan Dokter Spesialis; Fotokopi kartu BPJS ( Jika peserta BPJS ); serta Hasil Pemeriksaan Penunjang ( Laboratorium, Rontgen, Patologi Anatomi).(gathan/arie)












