Siapkan Rp1,5 Miliar Bangun RLH

Sediakan Tempat Tinggal Layak untuk Masyrakat

Program pembangunan Rumah Layak Huni. /IST

Program pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) atau Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kurang mampu.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan, program ini bertujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan, yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan di daerah.

“Program RLH adalah salah satu bentuk nyata dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Sri Juniarsih, Kamis (10/7/2025).

Ia menegaskan, persoalan infrastruktur tidak hanya soal jalan, tetapi juga menyangkut kebutuhan dasar, termasuk permukiman yang layak huni.

“Pemerintah berkomitmen menyediakan rumah layak huni bagi warga yang tidak mampu. Ini penting agar seluruh masyarakat bisa merasakan pelayanan yang merata dan tidak ada lagi yang tertinggal di bawah garis kemiskinan,” tegasnya.

Bupati berharap agar proses pendataan bisa segera diselesaikan dengan baik, sehingga pelaksanaan program tidak lagi tertunda. Ia juga meminta partisipasi aktif dari pihak kelurahan dan kampung dalam memastikan data yang disampaikan akurat dan sesuai sasaran.

“Tentu brbaai upaya akan kita lakukan demi kesejahteraan masyarakat Berau,” tegasnya.

Terpisah, Pejabat Fungsional Pelaksana Pranata Izin Tinggal di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Berau, Yulius LW mengungkapkan, bahwa program pembangunan RLH atau BSPS di Kabupaten Berau, pada tahun anggaran 2025, masih berproses untuk direalisasikan.

“Saat ini, proses verifikasi dan kelengkapan data calon penerima manfaat masih belum rampung,” ungkap Yulius.

Hingga awal Juli 2025, pihaknya masih menunggu pengajuan data nama-nama calon penerima manfaat dari pihak kelurahan dan kampung yang menjadi sasaran program.

“Data dari kelurahan dan kampung belum lengkap, sehingga belum bisa kami lanjutkan ke tahap verifikasi lapangan,” ujarnya.

Hingga saat ini, masih ada sejumlah kelurahan dan kampung, khususnya di Kecamatan Tanjung Redeb, yang belum menyerahkan proposal dan daftar nama penerima BSPS.

“Untuk mempercepat proses tersebut, kami akan segera turun ke lapangan guna melakukan sosialisasi kepada aparat kelurahan dan masyarakat,” tuturnya.

Yulius menegaskan, untuk tahun ini pembangunan RLH akan tetap mengacu pada rencana awal, yakni sebanyak 46 rumah di tiga kecamatan. Diantaranya Kecamatan Tanjung Redeb, Tabalar, dan Talisayan.

“Anggaran yang disiapkan dalam APBD 2025 sebesar Rp 1,4 miliar,” imbuhnya.

Menurutnya, Kecamatan Tanjung Redeb menjadi wilayah dengan jumlah penerima manfaat terbanyak, yakni 30 unit yang tersebar di enam kelurahan, masing-masing mendapat alokasi lima unit.

“Sementara Kecamatan Tabalar akan mendapat tujuh unit yang dipusatkan di Kampung Tabalar Muara. Dan sembilan unit lainnya di Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Talisayan,” tuturnya.

Setiap unit rumah akan mendapatkan anggaran Rp 32 juta, yang terdiri dari Rp 28 juta untuk material dan Rp 4 juta untuk ongkos kerja atau tukang.

Ia menjelaskan, program RLH ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat kurang mampu.

“Selain mendukung pemerataan pembangunan, program ini juga diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan di daerah,” pungkasnya. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *