Sekolah Rakyat Bakal Terima Lowongan

Sekolah Rakyat bakal menerima guru, siap-siap bagi yang berminat. Tentu ada syaratnya, dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kemendikdasmen, mengungkapkan syarat guru yang bisa mengajar di Sekolah Rakyat. Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani mengatakan, bahwa calon guru yang bisa mengikuti seleksi guru Sekolah Rakyat harus sudah mengantongi sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.

“Gurunya nanti kami yang menyediakan dari para guru lulusan PPG Prajabatan,” kata Nunuk kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Guru yang masih belum berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut akan diangkat menjadi ASN ketika lolos seleksi dan ditempatkan di salah satu Sekolah Rakyat. “Jadi, mereka belum berstatus ASN sehingga nanti akan di-ASN-kan,” lanjutnya.

Nunuk mengungkapkan, bahwa saat ini masih ada sekitar 50 ribu guru lulusan PPG yang belum memiliki penempatan di sekolah manapun sehingga siap untuk mengikuti seleksi. Selain besertifikat PPG Prajabatan, pihaknya masih belum mengajukan syarat khusus lainnya terkait proses rekrutmen guru di Sekolah Rakyat.

Adapun rekrutmen rencananya dibuka sekitar bulan Maret-April 2025 agar dapat mengajar pada tahun ajaran baru 2025/2026.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan bahwa para guru tersebut nantinya juga akan mendapatkan pendidikan khusus sebelum mengajar.

Adapun penempatan mereka sebisa mungkin di unit Sekolah Rakyat yang tidak jauh dari tempat tinggal masing-masing.

ADA PENDIDIKAN KARAKTER

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (BSKAP) Toni Toharudin mengatakan, bahwa Sekolah Rakyat akan menggunakan kurikulum nasional.

Hal ini berbeda dengan pembahasan sebelumnya yang direncanakan menggunakan kurikulum nasional ditambah kurikulum internasional sejenis International Baccalaureate (IB).

“Rapat terakhir itu kurikulum yang akan digunakan di Sekolah Rakyat adalah kurikulum nasional. Memang awalnya akan menggunakan kurikulum IB, tetapi terakhir (diputuskan pakai) kurikulum nasional,” terang Toni ketika ditemui di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Sehingga pembelajaran yang direncanakan layaknya Sekolah Unggulan Garuda disesuaikan kembali menjadi seperti sekolah pada umumnya.”Tapi mungkin kualitas sarana prasarananya, kualitas gurunya, itu akan lebih baik. Kita akan memilih guru-gurunya,” lanjutnya.

Selain itu, Tim Formatur Sekolah Rakyat juga telah membahas perihal pendidikan karakter akan diberikan kepada siswa.

“Pasti (diberikan pendidikan karakter). Kita belum bicara secara substansi, ya, jadi nanti sambil jalan pasti diinformasikan,” katanya.

Dalam hal ini, BSKAP bersama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam menyusun kurikulum. Toni menegaskan bahwa apapun kurikulum yang disiapkan tetap memiliki tujuan yang sama.

“Kurikulum apapun, kan, yang penting input-nya nanti akan direkrut secara baik karena arahnya adalah anak-anak yang unggul,” cetusnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa Sekolah Rakyat ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/206.

“Mudah-mudahan di tahun ini penyelenggaraan Sekolah Rakyat bisa dimulai,” tutur Gus Ipul di Jakarta, 5 Maret 2025.

Seperti yang diketahui, sekolah ini diperuntukkan bagi anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Hal ini bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Dijelaskannya, nantinya sekolah akan berbentuk asrama atau boarding school dan terdiri dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.(DISWAY.ID/ARIE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *