TANTANGAN pengangguran masih membayangi Kabupaten Berau. Berdasarkan data yang dirilis Mei 2025, tingkat pengangguran terbuka per Agustus 2024 tercatat 5,15 persen. Angka itu dierkirakan terus meningkat seiring bertambahnya penduduk usia produktif serta derasnya arus migrasi pekerja dari luar daerah.
Kondisi ini kian kompleks lantaran Upah Minimum Kabupaten (UMK) Berau kini menjadi yang tertinggi di Kalimantan Timur, bahkan melampaui Upah Minimum Provinsi (UMP). Untuk menjawab tantangan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menggelar Job Fair 2025 di Hotel SM Tower pada 30–31 Agustus.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari, menegaskan Job Fair merupakan langkah nyata menjembatani kebutuhan tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan kerja.
“Bagi sebagian orang, Job Fair mungkin terdengar asing. Namun sederhananya, ini adalah pasar kerja, tempat perusahaan dan pencari kerja bertemu untuk mencari kecocokan,” jelasnya.
Tahun ini, sebanyak 35 perusahaan dari sektor pertambangan, perkebunan, perbankan, perhotelan, hingga layanan kesehatan berpartisipasi.
Sebanyak 800 lowongan kerja dibuka dan mendapat sambutan tinggi dari masyarakat. Hingga pendaftaran ditutup, tercatat 1.800 pencari kerja ikut serta secara online dan peserta lainnya yang datang secata langsung.
Menurut Zulkifli, forum ini tidak hanya mempermudah akses informasi lowongan kerja, tetapi juga mendorong perekrutan yang lebih transparan dan profesional.
“Melalui Job Fair, kami ingin meminimalisir praktik rekrutmen tertutup. Dengan begitu, peluang bagi tenaga kerja lokal akan semakin besar,” ujarnya.
Ia juga menekankan, kegiatan semacam ini hanya bisa berjalan optimal dengan dukungan anggaran yang memadai. Ke depan, Zulkifli berharap alokasi anggaran ditingkatkan agar Job Fair dapat digelar lebih besar, merata, dan mampu menyerap lebih banyak putra-putri daerah. (AZWINI)