Sampah Plastik Jadi Ancaman

Persoalan sampah plastik menjadi salah satu perhatian serius Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas pada upacara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di halaman SMAN 5 Berau, Senin (7/8/2023), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan, polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak di seluruh dunia.

Untuk itu, dirinya menyerukan kepada semua stakeholder untuk bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi terhadap persoalan polusi plastik.

Dikatakan, dengan ilmu pengetahuan dan solusi yang tersedia untuk mengatasi masalah sampah plastik ini, pemerintah, pelaku bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya harus meningkatkan dan mempercepat tindakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Karena itu Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini menekankan dalam memobilisasi aksi transformatif dari seluruh penjuru dunia,” ujarnya.

Bupati Sri Juniarsih menyebut, berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2022 lalu, Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah. Sekitar 18,5 persen di antaranya berupa sampah plastik.

Pemerintah, lanjutnya, terus mengupayakan pengurangan sampah plastik. Untuk mengatasi masalah tersebut pun, pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan. Di antaranya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolaan Sampah, PP Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga, dan PP 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik, serta regulasi turunannya yang mengatur penanganan sampah mulai dari hulu sampai hilir.

Di momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, Sri Juniarsih berpesan kepada masyarakat untuk peduli terhadap sampah plastik.

“Antara sampah rumah tangga dengan sampah plastik harus dipisahkan. Mulai sekarang kita harus bisa memilih, memilah mana yang sampah rumah tangga, dan mana sampah plastik yang bisa difungsikan kembali,” ujarnya.

Bupati juga mengajak pembersihan sampah plastik di pantai-pantai, kawasan konservasi, bantaran sungai, dan tempat-tempat umum.

“Saya mengajak untuk kita terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya, untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif. Agar lingkungan sehat,” tuturnya. (Rizal Mahodtra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *