Produksi Perikanan Berau Terus Meningkat

BERAU, NOSAKALTARA – Produksi kelautan di Kabupaten Berau meningkat setiap tahunnya.

Hal itu tergambar dalam data produksi perikanan Berau pada semester pertama tahun 2024 ini.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengungkapkan, produksi ikan pada tahun 2023 lalu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Produksi perikanan laut dan perikanan umum terjadi peningkatan produksi pada tahun 2023 sebesar 2.143,22 ton.

“Meskipun secara umum meningkat, jumlah produksi ikan pada semester dua Juni-Desember 2023 mengalami penurunan. Hal itu berbeda dengan produksi ikan pada semester satu, Januari-Juni 2023 yang meningkat,” ungkap Bupati Sri Juniarsih, Selasa (3/9/2024).

Menurut bupati, penurunan itu karena faktor perubahan musim yang tidak bisa diprediksi oleh nelayan.

Sektor perikanan akan mendapat perhatian khusus Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim, mengingat sektor ini menjadi salah satu sektor andalan dalam mendukung ketahanan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Pemprov Kaltim sudah melirik Kabupaten Berau sebagai penyangga ketahanan pangan di IKN, di samping Berau menjadi pusat pariwisata di IKN ke depannya,” tuturnya.

Sementara, Dinas Perikanan (Diskan) Berau mencatat, hasil produksi ikan di Kabupaten Berau baik perikanan tangkap (perikanan laut) maupun perikanan budidaya (perikanan umum) pada semester 1 tahun 2024 mencapai 13.904,9 ton.

Sekretaris Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau, Yunda Zuliarsih mengatakan, hingga akhir tahun ini, jumlah produksi itu pun ditargetkan serta dipastikan akan terus meningkat dan melampaui target pencapaian produksi ikan pada tahun 2023 lalu sebesar 28.836,97 ton.

“Jumlah itu tentunya akan lebih tinggi lagi dari produksi perikanan tahun 2023,” bebernya.

Untuk meningkatkan hasil produksi, di sektor perikanan tangkap pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap para nelayan kecil melalui bimbingan, pemberian bantuan berupa kapal/perahu nelayan, pemberian mesin kapal, dan alat tangkap.

“Kalau untuk budidaya, peningkatan kapasitas SDM pembudidaya melalui bimbingan, pemberian bantuan sarana produk budidaya perikanan seperti benih, pupuk dan pakan, kolam terpal/bioflok,” ujarnya.

Diakuinya, menurunnya jumlah produksi ikan yang sempat terjadi pada semester II tahun 2023 lalu memang tidak bisa dihindari, karena faktor cuaca.

“Kalau faktor cuaca itu sudah alamiah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *