NUNUKAN, NOSAKALTARA – Merek-merek atau brand lokal diakui Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Sabri, masih sulit berkembang.
Bahkan ia melihat, masih sedikit UMKM yang menghasilkan produk unggulan, yang bisa menjadi ciri khas dari Kabupaten Nunukan.
“Kalaupun ada, perkembangannya belum optimal untuk menjadi produk yang dikenal luas,” kata Sabri di sela-sela peluncuran produk UMKM Jalasenastri Peyek Rumput Laut milik Lanal Nunukan, Kamis (27/2/2025).
Menurutnya, di tengah situasi ekonomi yang belum terlalu stabil seperti sekarang ini, UMKM merupakan sektor yang sangat penting untuk menggerakkan perekonomian.
Karena berdasarkan pengalaman, kata Sabri, UMKM terbukti sebagai sektor yang paling tahan terhadap krisis. Meskipun dengan modal yang tidak terlalu besar, UMKM tetap bisa eksis, bahkan dalam situasi yang sulit sekali pun.
“Karena produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM umumnya langsung menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Seperti makanan, minuman, dan fesyen,” ujarnya.
Ia pun berharap ke depan akan muncul produk lokal yang bisa menjadi brand Nunukan. Ia pun menyambut baik atas peluncuran produk UMKM Jalasenastri Peyek Rumput Laut milik Lanal Nunukan.
Diharapkan UMKM ini bisa terus berkembang dan menjadi brand lokal yang menjadi ciri khas.
“Semoga produk-produk yang diluncurkan pada tahun ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dan nantinya dapat menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Nunukan,” ujarnya.
Sementara itu, Danlanal Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, mengungkapkan bahwa Kampung Bahari Nusantara (KBN) TNI AL melaksanakan program untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, melalui pengembangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan pertahanan keamanan.
“Tiga kampung yang sudah dibina adalah, kampung budi daya rumput laut di beberapa lokasi, di Nunukan,” ujar Handoyo.
Pengolahan rumput laut, menurut Handoyo, fokus pada pengembangan rumput laut sebagai produk lokal yang tidak hanya dijual mentah, tetapi juga diolah menjadi produk yang bernilai jual lebih tinggi. Salah satunya peyek rumput laut.
Selain tujuan ekonomi, Danlanal menjelaskan kegiatan ini juga bertujuan untuk menginspirasi masyarakat, agar bisa memanfaatkan potensi lokal dan mengubahnya menjadi peluang usaha yang berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Nunukan. (Alan)