Hari jadi Kabupaten Bulungan yang ke-65 pada 2025 ini, mengusung tema “Bulungan Berdaulat melalui Pembangunan Hijau Berkelanjutan.
Bupati Bulungan, Syarwani memastikan program pembangunan yang dilakukannya tetap menjunjung nilai kebudayaan dan tidak meninggalkan kearifan lokal.
“Jadi sesuai visi misi Bulungan, kita tidak akan menghilangkan kearifan lokal, originalitasnya masyarakat bulungan itu menjadi sesuatu,” kata Syarwani, Kamis (9/10/2025).
“Contohnya pada tahun 2024, masyarakat atau saudara kita dari Punan Batu Benau resmi diakui sebagai masyarakat hukum adat (MHA), dan mendapat penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tambahnya.
Hal tersebut pun, lanjut Syarwani, sedang berproses untuk masyarakat Punan Dulau di Kecamatan Sekatak.
Menurutnya, pengakuan terhadap masyarakat adat merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, melestarikan kearifan lokal, serta memperkuat sinergi antarpemerintah dan masyarakat.
“Proses pengakuan ini dapat memperkuat kolaborasi antar Pemda Bulungan dan masyarakat adat, dalam menjaga kelestarian hutan melalui program pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Tidak hanya untuk melestarikan kearifan lokal, tetapi juga menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di desa, dengan program yang bisa disinergikan dengan pemerintah,” lanjut Syarwani. (Muhammad Efendi)