BANJIR yang kerap melanda beberapa titik di wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya saat hujan deras menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Pemkab Berau menetapkan penanganan banjir sebagai salah satu prioritas utama.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air DPUPR, Hendra Pranata, menyatakan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah pemeliharaan dan normalisasi saluran air yang ada. Selain itu, pembangunan infrastruktur drainase baru juga menjadi fokus untuk mengatasi masalah banjir. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Berau dalam meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan.
“Terutama di kawasan Jalan Albina, Perumahan Berau Indah (BI), dan sekitarnya,” ujar Hendra pada Minggu (12/1/2025).
Menurut Hendra, masalah banjir harus diatasi segera. DPUPR telah merencanakan penanganan saluran tersumbat dengan melakukan normalisasi dan pemeliharaan. Salah satu fokus utama adalah pembangunan drainase yang menghubungkan Perumahan BI dan Jalan Albina, lalu diteruskan ke Jalan Maritam. Ia menjelaskan bahwa drainase yang terhubung ini diharapkan mampu mengalirkan air secara efektif ke saluran utama.
“Penyambungan drainase itu diharapkan bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi genangan air yang kerap mengganggu aktivitas masyarakat,” jelasnya.
Hendra menambahkan bahwa kawasan Jalan Albina, Perumahan BI, dan Perumahan Saibin merupakan daerah yang telah lama menjadi langganan banjir. Selain itu, saluran air di Jalan Kedaung juga menjadi perhatian khusus.
“Di daerah ini, saluran air tersumbat akibat ukurannya yang kecil dan tertutup sampah,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkab Berau berencana meningkatkan kapasitas saluran di Jalan Kedaung agar lebih optimal dalam menampung air hujan. Langkah ini dinilai penting karena Jalan Kedaung merupakan salah satu jalur utama yang sering terdampak banjir, sehingga membutuhkan perhatian lebih.
Sejak tahun lalu, penanganan banjir di kawasan Jalan Albina sudah dimulai, dan pada tahun ini, pihaknya akan meningkatkan jalur pembuangan air di area tersebut. Proyek ini mencakup peningkatan kualitas saluran dan memastikan aliran air tidak terhambat oleh kontur tanah atau hambatan lain. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk memperbaiki sistem drainase secara menyeluruh di wilayah yang rawan banjir.
Hendra menjelaskan bahwa saluran pembuangan air akan diarahkan melalui Jalan Albina menuju Jalan Pembangunan 1. Namun, karena kontur tanah berbukit, aliran air akan dialihkan melalui Jalan Albina 3, kemudian diteruskan ke jaringan drainase di Jalan Maritam. Upaya ini melibatkan perencanaan matang untuk mengantisipasi kendala teknis di lapangan.
“Setelah melewati Jalan Albina 3, saluran akan diarahkan ke dua jalur utama, yakni Jalan Maritam dan Jalan Pulau Kakaban. Kedua jalur ini nantinya akan mengalirkan air menuju saluran besar,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Berau telah mengalokasikan anggaran khusus untuk mempercepat realisasi proyek drainase ini. Selain itu, koordinasi dengan berbagai pihak terkait dilakukan untuk memastikan setiap langkah penanganan berjalan sesuai rencana.
Hendra optimistis, penanganan di kawasan Jalan Albina dapat rampung sesuai rencana, sehingga permasalahan banjir yang mengganggu masyarakat dapat segera teratasi. Ia menggarisbawahi pentingnya dukungan masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena hal tersebut dapat memperburuk kondisi drainase yang ada.
“Dengan adanya pembangunan dan perbaikan drainase ini, diharapkan tidak hanya mengurangi potensi banjir, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan terdampak banjir,” tutupnya.
Selain itu, Pemkab Berau juga tengah mengkaji kemungkinan memperluas sistem drainase di wilayah-wilayah lain yang rawan banjir. Kajian ini dilakukan untuk memastikan bahwa upaya penanganan banjir tidak hanya terfokus pada satu lokasi, melainkan mencakup seluruh wilayah yang memiliki risiko serupa. Dengan demikian, keberlanjutan pembangunan infrastruktur dapat dirasakan oleh masyarakat secara merata. (RIZAL)












