
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Berau berkomitmen untuk terus menekan angka stunting. Upaya ini sejalan dengan perhatian nasional terhadap kasus stunting yang meningkat di sejumlah daerah.
“Pemerintah pusat menginstruksikan bahwa kasus stunting harus menjadi tanggung jawab bersama, perlu campur tangan banyak pihak di Berau, komitmen ini telah kita jalankan,” kata Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, Minggu (16/11/2025).
Bupati terus mengimbau agar pencegahan tidak lengah. Meskipun, di daerah kasus tersebut perlahan menunjukkan tren yang lebih baik. Sebaliknya, beberapa wilayah di Indonesia mengalami peningkatan kasus.
“Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi, seperti kurang maksimalnya intervensi gizi, data yang tidak terbarukan (mutakhir) serta diduga, dan rendahnya pemahaman keluarga,” ujarnya.
Menurutnya, sejauh ini pola yang terus dilakukan adalah dengan memperkuat pendampingan keluarga berisiko stunting serta memastikan pemutakhiran data dilakukan secara berkala.
“Saya secara berkala terus mengimbau agar Dinas Kesehatan, DPPKBP3A terus berkoordinasi dengan camat, kepala kampung hingga ke RT untuk memperhatikan sekelilingnya. Saya sudah minta semua pihak memastikan pendataan benar-benar diperbarui,” tuturnya.
Sebagai langkah tambahan, Pemkab Berau juga telah bersiaga dengan penguatan pasokan pangan bergizi bagi keluarga rentan. Termasuk kolaborasi lintas sektor untuk pemanfaatan lahan pekarangan, pemberian makanan tambahan, dan edukasi gizi secara intensif.
“Ini pekerjaan besar. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari dunia usaha, organisasi juga penting,” imbuhnya.
Bupati juga menegaskan, pihaknya tidak boleh hanya fokus terhadap penurunan stunting untuk sekadar formalitas memenuhi target nasional, tetapi memastikan dengan akurat bahwa generasi Berau mendapatkan hak tumbuh kembang yang layak.
“Ini bukan soal angka. Ini tentang masa depan. Anak-anak Berau harus tumbuh kuat, sehat, dan cerdas. Itu komitmen kita,” pungkasnya. (**)












