Perbaikan Jalan Poros jadi Prioritas

Jalan menuju Kecamatan Segah yang rusak parah. / IST

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 miliar untuk pembangunan infrastruktur di Kecamatan Segah pada tahun 2025 ini.

Kepala DPUPR Berau, Fendra Firnawan mengatakan, anggaran tersebut dibagi ke beberapa bidang, seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sumber Daya Air, Pembangunan Jalan dan Jembatan, Preservasi Jalan dan Jembatan hingga bidang lainnya.

“Alokasinya akan diturunkan tahun ini,” kata Fendra, Senin (17/2/2024).

Ia menjelaskan, seluruh kecamatan di Kabupaten Berau memiliki persoalan yang sama, yakni peningkatan infrastruktur dasar, baik itu fasilitas air bersih, pembangunan jalan, ataupun perbaikan jalan.

Namun, untuk semua persoalan itu, tentu memerlukan proses dan anggaran yang tidak sedikit, sehingga harus direalisasikan secara bertahap, dengan melihat skala prioritas.

“Jika ingin direalisasikan semua akan memerlukan anggaran hingga triliunan. Dana yang ada tidak akan cukup. Makanya dilakukan secara bertahap,” jelasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi menambahkan, pihaknya bakal melanjutkan perbaikan dan peningkatan jalan poros di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.

“Tahun ini ada kelanjutan perbaikan Jalan Poros Segah,” katanya.

Ada sekitar 38 kilometer lebih yang mendapat alokasi anggaran sebesar Rp61,9 miliar dan penanganannya terbagi sebanyak tiga ruas. Ruas Jalan Labanan hingga Pandan Sari dengan panjang sekitar 10,4 kilometer mendapat alokasi anggaran Rp26,3 miliar. Kemudian, ruas Jalan Pandan Sari sampai Harapan Jaya dengan panjang sekitar 15,3 kilometer mendapat alokasi anggaran Rp 16,2 miliar. Lalu, ruas Jalan Harapan Jaya sampai Tepian Buah dengan panjang sekitar 12,5 kilometer mendapat alokasi anggaran Rp 19,3 Miliar.

“Pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Segah tidak hanya bertujuan untuk mempermudah akses transportasi, tapi juga mempercepat roda perekonomian masyarakat berjalan lancar,” ucapnya.

Ruas Jalan Poros Segah lebih dominan dilewati kendaraan berat, seperti angkutan sawit, sehingga konstruksi perbaikan jalan menggunakan konstruksi rigid pavement.

“Semoga bisa kita tuntaskan, karena kerusakan jalan ini, banyak dikeluhkan masyarakat,” pungkasnya. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *