PEMERINTAH Kabupaten Berau terus mengintensifkan pengembangan Pulau Kakaban, salah satu destinasi wisata unggulan di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan akses bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Pulau Kakaban.
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2024, Pemkab Berau mengalokasikan dana sebesar Rp1,8 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun sejumlah fasilitas, termasuk dermaga tambahan di pintu masuk Pulau Kakaban, memperbaiki jalur tracking yang ada, merenovasi fasilitas toilet, dan mendirikan kantor administratif di kawasan tersebut.
Staf Teknis sekaligus Pengawas Kepariwisataan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Andi Nursyamsi menjelaskan, dermaga idealnya harus dibangun sepanjang 60 meter dari bibir pantai. Hal ini dilakukan agar dermaga tetap dapat berfungsi optimal meskipun kondisi air sedang surut. Namun, pelaksanaan proyek sempat tertunda karena memerlukan persetujuan regulasi dari pemerintah pusat.
“Proses perizinan ini cukup kompleks, tetapi akhirnya kami berhasil mendapatkannya. Dengan izin ini, kami dapat kembali melanjutkan pengembangan Pulau Kakaban sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Berau,” kata Andi, Selasa (17/12/2024).
Ia menambahkan bahwa regulasi yang diterapkan cukup ketat, khususnya dalam hal perlindungan lingkungan. Salah satu syarat utamanya adalah pembangunan tidak boleh mengganggu ekosistem terumbu karang yang ada di sekitar lokasi dermaga.
“Oleh karena itu, kami sangat berhati-hati untuk memastikan setiap langkah pembangunan memenuhi aturan yang berlaku,” imbuhnya.
Selain pembangunan dermaga, perhatian khusus juga diberikan pada peningkatan fasilitas umum seperti toilet. Menurut Andi, meskipun toilet di Pulau Kakaban sudah tersedia dan dapat digunakan, kondisinya perlu diperbaiki agar lebih layak dan nyaman bagi wisatawan.
“Kami akan melakukan peremajaan agar fasilitas ini lebih menarik dan nyaman digunakan,” jelasnya.
Jalur tracking di Pulau Kakaban juga menjadi salah satu fokus pengembangan. Jalur ini akan dirancang lebih landai sehingga tidak terlalu curam dan lebih mudah diakses oleh pengunjung dari berbagai kalangan usia. Namun, karena keterbatasan anggaran, perbaikan jalur ini hanya akan dilakukan pada sebagian area terlebih dahulu. Sisanya direncanakan untuk diselesaikan menggunakan anggaran tambahan pada tahun berikutnya.
“Jalur tracking yang baru ini sengaja dibuat lebih panjang untuk membantu mengatur kapasitas pengunjung di kawasan Danau Kakaban. Dengan cara ini, wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di sekitar danau, tetapi juga dapat menikmati pengalaman berjalan di jalur tracking yang menawarkan pemandangan indah,” paparnya.
Disbudpar Berau juga telah mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk tahun 2025. Anggaran tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek yang belum tuntas serta melanjutkan pengembangan dermaga apung yang terletak di dalam Danau Kakaban.
“Sebagai salah satu destinasi unggulan Kabupaten Berau, Pulau Kakaban membutuhkan perhatian yang serius. Dengan pengembangan yang terencana, kami yakin destinasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pendapatan daerah sekaligus mendukung ekonomi masyarakat setempat,” ujar Andi.
Selain pengembangan infrastruktur, Disbudpar juga tengah mengkaji perubahan tarif retribusi wisata Pulau Kakaban. Hal ini telah dimasukkan dalam rancangan revisi Peraturan Daerah (Perda) Berau Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
“Kami mengusulkan agar tarif retribusi dinaikkan. Strategi ini diharapkan dapat mengendalikan jumlah pengunjung. Lebih baik jika tarif lebih tinggi tetapi jumlah pengunjung lebih sedikit, karena hal ini dapat meminimalkan risiko kerusakan lingkungan, sementara pemasukan tetap terjaga,” ungkapnya.
Untuk pengelolaan destinasi wisata ini, Disbudpar masih mempercayakan peran Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) melalui unit usaha Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pihaknya optimis bahwa kolaborasi dengan masyarakat setempat ini dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan dan memberikan manfaat langsung bagi penduduk lokal.
“Dengan berbagai rencana yang telah disusun dan dukungan dari berbagai pihak, pengembangan Pulau Kakaban diharapkan semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu tujuan wisata unggulan di Kabupaten Berau,” pungkasnya. (RIZAL)