BUPATI Berau, Sri Juniarsih Mas, mempresentasikan berbagai capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Berau di hadapan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah. Acara penghargaan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Hotel Oakwood Suites, Kuningan, Jakarta, pada Selasa (3/12/2024).
Ajang ini bertujuan memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah dengan kinerja terbaik sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Program ini merupakan hasil inisiasi Kemendagri bersama Tempo Media, dengan pelaksanaan yang menjunjung tinggi asas independensi dan transparansi.
Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri atas para ahli dan perwakilan dari berbagai instansi, seperti Kemendagri, Kementerian PANRB, Ombudsman RI, BRIN, dan Tempo Media. Penilaian tersebut mengacu pada indikator makro serta Indikator Kinerja Kunci (IKK), yang menjadi alat ukur keberhasilan pemerintahan daerah dalam merealisasikan visi dan misi pembangunan, serta menangani isu-isu strategis di wilayah masing-masing.
Sebagai tahap awal, Kemendagri telah melaksanakan evaluasi berdasarkan indeks pemerintahan daerah dan survei persepsi publik. Tahap ini dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan data yang valid dan penilaian yang objektif.
Dalam sesi presentasinya yang berdurasi 15 menit, Bupati Sri Juniarsih memaparkan capaian Kabupaten Berau melalui 18 program prioritas, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menguraikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau terus menunjukkan tren positif.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan melalui program-program konkret, seperti pemberian bantuan langsung tunai (BLT), bantuan sosial (bansos), hingga pembebasan iuran BPJS.
“Kami bersyukur Kabupaten Berau berhasil kembali meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award 2024 untuk kategori madya. Penghargaan ini adalah yang kedua kalinya kami terima di bidang kesehatan, dan menjadi bukti nyata atas kerja keras bersama seluruh elemen pemerintah daerah,” ujarnya.
Pada sesi diskusi, salah satu isu yang mendapat perhatian besar dari dewan juri adalah langkah-langkah Kabupaten Berau dalam menanggulangi stunting. Bupati Sri menegaskan, bahwa masalah stunting telah menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan daerah. Pemerintah Kabupaten Berau bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait secara intensif, melaksanakan 8 Aksi Konvergensi yang dipantau langsung oleh Kemendagri melalui platform Web Bangda.
Kemudian, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal yang didanai oleh APBN juga telah dilaksanakan, menyasar ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) serta Balita berisiko mengalami stunting.
Di seluruh wilayah Kabupaten Berau, 21 puskesmas aktif melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut. Pemerintah daerah juga menyelenggarakan program Aksi Bergizi, yang meliputi senam bersama, sarapan bersama, hingga edukasi pentingnya konsumsi tablet tambah darah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Melalui partisipasi dalam ajang ini, Pemkab Berau berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Ajang ini juga menjadi momen refleksi penting bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi capaian yang telah diraih dan strategi yang perlu diperkuat ke depan.
“Program-program ini adalah wujud nyata dari komitmen, konsistensi, dan keseriusan kami dalam mencegah dan menangani masalah stunting di Kabupaten Berau,” tandasnya. (RAMA/ADVERTORIAL/ARIE)