ADANYA bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit Berau Dentistry Social Care (BDSC) 2024 yang diinisiasi oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Berau dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Berau, di RSUD dr Abdul Rivai telah menginspirasi banyak orang serta membentuk semangat kemanusiaan dan solidaritas yang tinggi dari berbagai pihak.
Sebuah inisiatif gerakan sosial yang bertujuan membantu masyarakat kurang mampu dengan kelainan tersebut, dilaksanakan mulai tanggal 20 hingga 24 November 2024.
Ketua Panitia BDSC 2024, drg. Isra Darnianty mengungkapkan, agenda bakti sosial ini diikuti oleh 28 pasien dengan rentang usia mulai dari 7 bulan hingga usia 12 tahun.
“Di mana sebanyak 27 pasien telah selesai dilakukan screening oleh tim bedah, dan satu orang masih menunggu ACC dari dokter spesialis jantung,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, pasien-pasien tersebut berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Berau, mulai dari Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung, Teluk Bayur, Gunung Tabur, Segah, Kelay, Biatan, Tabalar, Talisayan, hingga Biduk-Biduk.
“Dalam baksos ini, KAGAMA Berau dan PDGI Berau tidak berjalan sendiri. Kami juga bekerja sama dengan Yayasan Anugerah Sentosa selaku tim bedah. Selain itu kami juga mendapatkan berbagai dukungan dari banyak pihak, seperti PT Berau Coal dan beberapa mitra kerja nya, Baznas Berau, dan beberapa perusahaan lain di Berau,” tambahnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih mendalam atas dukungan Pemkab Berau melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Abdul Rival serta seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya BDSC 2024, sehingga acara bertajuk “Kota Sanggam Tempat Kita Berbagi Menuju Sehat Paripurna” ini dapat berjalan dengan lancar.
Plt Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Berau, Rusnan Hefni mengatakan, kehadiran program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan berbagai pihak dalam menjalankan tanggung jawab sosial.
“Kolaborasi dengan lembaga medis dan organisasi amal menunjukkan semangat kerjasama dalam mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Rusnan berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat berkembang dan menjangkau lebih luas lagi sehingga dapat memberikan manfaat bagi banyak orang yang membutuhkannya.
“Kita berharap dengan kerjasama yang lebih luas lagi, program sosial seperti ini dapat menjangkau lebih banyak lagi anak yang membutuhkan,” harapnya.
Direktur RSUD Abdul Rivai, dr Jusram, mengatakan, bibir sumbing merupakan suatu hal yang terkadang membuat orang tidak percaya diri.
“Untuk itu, kita harus bantu pasien-pasien ini, agar nanti mereka akan lebih percaya diri dalam menjalani kehidupannya,” tuturnya.
dr Jusram juga mengucapkan terima kasih kepada tim dan pihak-pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini. Hal itu, tentunya dapat memberikan manfaat untuk seluruh masyarakat Kabupaten Berau.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar, tidak ada kendala apapun,” imbuhnya.
Sementara itu, Community Base Development Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan mengatakan, PT Berau Coal menjadi salah satu pihak yang berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan bakti sosial operasi bibir sumbing yang dilaksanakan oleh Kagama dan PDGI Berau.
“Kami bersama mitra-mitra yang lain berkontribusi dalam pelaksanaan terselenggaranya kegiatan ini,” katanya.
Dalam hal ini, PT Berau Coal berkomitmen dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Berau, terutama adalah masyarakat di lingkar tambang.
“Ini adalah salah satu bukti komitmen kami adalah terwujudnya masyarakat Berau yang sehat dan juga terhindar dari penyakit-penyakit, salah satunya adalah penyakit bawaan seperti bibir sumbing,” ujarnya.
Dikatakannya, setiap tahunnya, jika ada program ini, PT Berau Coal selalu berkontribusi terkait penyelenggaraannya.
“Kalau sebelumnya kami sebagai pelaksana, karena PDGI, Kagama dan rumah sakit sudah punya tim sendiri dan sudah punya panitia sendiri, akhirnya kami hanya support saja,” tuturnya.
Sofia, warga Kampung Sei Bebanir Bangun, sebagai penerima manfaat mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjalankan baksos ini. Dikatakannya, kegiatan ini sangat membantu masyarakat, khususnya masyarakat tidak mampu.
“Saya sangat terharu, apalagi kita ini gak mampu kan, dapet begini ya bahagia sekali. Rasanya campur-campur lah, bahagia dan juga terharu,” katanya.
Diketahui, usia anak ibu Sofiah berusia 15 bulan. Dapat informasi awal adanya kegiatan ini dari salah satu bidan.
“Semoga semua pihak yang berkontribusi, diberikan kesehatan, panjang umur, dimurahkan rejekinya, dan dilancarkan usahanya,” harapnya. (RIZAL/*)