BEGITU tiba di Indonesia saya dapat kabar: ”Beliau mendapat Hadiah Nobel”, tulisnya dalam bahasa Mandarin di WeChat.
Saya pun langsung mengirim ucapan selamat. Tidak menyangka sama sekali bahwa saya baru saja bertemu pemenang Hadiah Nobel.
”Beliau” yang dimaksud adalah bos besar yang saya temui di kota Ningde, bagian paling utara provinsi Fujian. Namanya: Zeng Yuqun. Nama Inggrisnya: Robin Zeng. Saya panggil ia Mr Robin. Saya lihat kartu namanya: tulisan marga Zeng-nya sama dengan marga kiper Persebaya yang pernah saya datangkan dari Wuhan dulu itu.
Saya pun mencari sumber berita di koran-koran berbahasa Inggris. Kok tidak ada nama itu sebagai pemenang Hadiah Nobel –tahun 2023. Saya terus mencari dan mencari: ada. Di situlah saya baru tahu: ada Hadiah Nobel jenis lain di luar Hadiah Nobel yang sudah kita kenal itu.
Namanya juga Hadiah Nobel.
Pemberinya juga keluarga Alfred Nobel.
Tapi lewat lembaga yang disebut Nobel Sustainability Trust. Yayasan Keberlanjutan Nobel.
Pendirinya adalah Michael Nobel, Gustaf Nobel, Philip Nobel, dan Peter Nobel. Semua dari keluarga Nobel, tapi bukan anak atau cucu Alfred Nobel.
Anda sudah tahu: Alfred Nobel sering kawin tapi belum pernah menikah. Tidak punya keturunan. Akhir hidupnya sedih: hanya ditemani para pembantu yang bekerja karena dibayar.
Alfred Nobel meninggal karena stroke. Selama sakit tidak bisa bicara. Untung ia masih bisa menulis. Orang genius yang kaya raya ini meninggal di umur 63 tahun: di rumahnya yang menghadap ke Laut Tengah di bagian paling selatan Italia.
Nama Alfred Nobel tetap harum. Sampai sekarang. Seluruh hartanya diserahkan ke yayasan. Lembaga inilah yang kemudian memberikan Hadiah Nobel untuk para ilmuwan hebat kelas dunia di berbagai bidang. Juga untuk tokoh yang berjasa dalam menciptakan perdamaian dunia.
Alfred Nobel memiliki lebih dari 300 paten internasional. Salah satu penemuan pentingnya adalah dinamit. Bahan peledak. Ia juga menemukan kimia yang sekarang dipakai untuk membuat plywood.
Alfred Nobel pindah-pindah rumah: Swedia, Rusia, Jerman, Prancis, dan terakhir Italia. Ia dituduh sebagai pengkhianat besar oleh Prancis dalam perang Eropa.
Seberapa hebat pun, orang yang hidup di zaman itu sulit berumur panjang. Perang masih sering terjadi. Penyakit menular begitu banyak. Obat belum semaju sekarang. Maka hidup paling enak adalah di zaman sekarang –kecuali di Gaza dan Ukraina.
Di Indonesia pun, di zaman ini, hidup selalu enak –kecuali lima tahun sekali menjelang Pilpres.
Dari daftar penerima Hadiah Nobel selama ini belum satu pun dari Tiongkok. Kecuali di bidang sastra. Maka saya kaget ketika nama Robin Zeng diumumkan sebagai penerima Hadiah Nobel.
Ternyata memang ada lembaga baru yang memberi Hadiah Nobel. Baru dua tahun umurnya. Robin Zeng penerima Nobel tahun 2023 bersama John Kerry.
Anda sudah tahu siapa Kerry: menteri luar negeri Amerika Serikat di zaman Presiden Obama. Kerry-lah yang berusaha keras agar Kesepakatan Paris ditandatangani para pemimpin dunia. Yakni kesepakatan dalam mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global.
Robin dianggap tokoh paling serius dalam menemukan dan mengembangkan baterai lithium. Yakni lewat pabriknya: CATL.
Saya ke pabrik itu. Luasnya lebih 100 hektare. Sangat modern. Juga melihat baterai sodium yang akan diandalkan untuk baterai masa depan CATL.
Kini Robin sudah punya pabrik yang sama di banyak negara: Jerman, Amerika, Jepang. CATL adalah raja dunia untuk baterai lithium.
Ternyata sudah ada Hadiah Nobel untuk kelangsungan bumi manusia. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 15 Mei 2023: Arah Jaran
Sri Wasono Widodo
Beberapa keluarga kiai di Rembang saling berbeda pilihan sudah biasa. Bahkan ketika Mbah Moen (Maemoen Zuber) masih sehat putera puteranya berbeda preferensinya terhadap capres cawapres. Keluarga Gus Baha (Bahaudin Nursalim) pun berbeda preferensi. Bagi Gus Baha urusan pilihan tidak penting, yang penting mengajarkan ilmu. Kakak Gus Baha, Gus Makhasin diklaim pendukung pasangan Amin. Adiknya, Gus Umam pengurus PPP. Sedangkan Gus Mus biasa merahasiakan pilihan. Hanya ketika Beliau membacakan puisi lamanya “Republik Rasa Kerajaan” tampaknya mengkritik politik dinasti. Adik Gus Yahya sendiri, wakil bupati Rembang masih di PKB. Sedangkan Gusmen (Gus Menteri) mungkin juga sama Gus Yahya.
Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Luar Dalam (Sen,13-11-2023)
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#1.ACEP YULIUS HAMDANI (2;196) [1;0]
#2.Agus Suryonegoro III (5;385)★ [1;1]
#3.Agus Tejo (3;19)
#4.Ahmad Zuhri (2;11) [0;2]
#5.alasroban (1;7)
#6.Alon Masz Eh (1;13) [0;1]
#7.Alvito Wildani (1;85)
#8.Amat K. (2;25) [0;2]
#9.Azza Lutfi (1;11) [0;1]
#10.bagus aryo sutikno (1;31) [1;0]
#11.bitrik sulaiman (1;2)
#12.budi martua (1;10)✏️ [0;1]
#13.Chintya Christina (5;201)✏️★ [10;0]
#14.didik sudjarwo (1;48)
#15.Echa Yeni (2;40) [0;1]
#16.Em Ha (1;50)
#17.Er Gham (7;204) [0;1]
#18.Everyday Mandarin (6;456)★★ [6;1]
#19.Fa Za (2;74)
#20.Gregorius Indiarto (5;135)★ [1;3]
#21.Guslurah (1;1)
#22.Handoko Luwanto (3;284)★
#23.imau compo (6;6) [1;0]
#24.Jimmy Marta (5;138) [0;4]
#25.Jo Neca (9;182) [11;5]
#26.Johannes Kitono (2;445) [3;0]
#27.Jokosp Sp (9;379)★★ [6;6]
#28.Kang Sabarikhlas (1;66)
#29.KEY (5;403)★ [0;5]
#30.Lagarenze 1301 (19;686)★★★★⭐️ [9;8]
#31.Leong Putu (24;313)✒️★★ [14;11]
#32.Liam Then (15;1229)★★★ [2;11]
#33.Mahmud Al Mustasyar (3;90)★ [2;0]
#34.Mirza Mirwan (8;950)★★★★⭐️⚽️ [24;0]
#35.MULIYANTO KRISTA (17;110)⚾️⏰ [5;12]
#36.mzarifin umarzain (9;136) [0;4]
#37.Nimas (6;67) [2;3]
#38.nur cahyono (1;2)
#39.rid kc (1;27)
#40.Riyono ,SKP (2;47) [0;2]
Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Luar Dalam (Sen,13-11-2023)
#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain]
#41.Roland Nug (3;93) [2;0]
#42.Tao Lie (1;33)
#43.thamrindahlan (2;200)★ [1;0]
#44.Udin Salemo (10;190)★ [2;5]
#45.Ulik Kopi (4;231) [0;2]
#46.Waris Muljono (2;86)✏️★ [0;1]
#47.Wilwa (8;659)★★ [0;8]
#48.Xiaomi A1 (1;31)★ [1;0]
#49.yea aina (1;8)★ [0;1]
#50.Yellow Bean (6;198) [2;5]
#51.yulian yulian (2;38)
Total: 236 Komentar dengan 30★ dari 18 Orang
✏️: Rockie per 30Sep2023 (3 Orang)
✒️: Komentar Terbanyak
★: Komentar Pilihan
⭐️: Komentar Pilihan Terbanyak
⚽️: Terbanyak Direply
⚾️: Terbanyak Mereply
⏰: Pertamax
Udin Salemo
ET itu blokade terhadap calon bebas. Biar hanya partai yang bisa mencalonkan presiden. Demokrasi hebat sedunia. “Sugoooiii.”
Liam Then
Setuju ET harus dihilangkan
ahmad faqih
Tafsir Isyaroh (1)
Ampel dekat kaliwungu
Orang-orang pada mendekat pada NU.
Panen kates tampakno jaran
Saat pilpres miliho prabowo-gibran
Tafsir Isyaroh (2)
Ampel dekat kaliwungu
Orang-orang pada mendekat pada NU
Panen kates tumpakno jaran
Saat pilpres miliho Anis Baswedan
Tafsir Isyaroh (3)
Ampel dekat kaliwungu
Orang-orang pada mendekat pada NU.
Panen kates numpak jaran
Saat pilpres miliho Ganjar teman2.
Tafsir Isyaroh (4)
Ampel deket kaliwungu
Orang-orang pada mendekat pada NU
Panen kates tumpakno jaran
Saat pilpres NU jadi rebutan
Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp udin, bp jo, ka em, bp hl dan teman2 rusuhwan. kalsium karbida atau karbit. adalah senyawa kimia berbentuk kristal padat. berwarna abu2 kehitaman. karbit banyak dipakai untuk menghasilkan gas acethylene. yaitu bahan untuk memotong dan mengelas besi baja pada industri perkapalan, pertambangan, otomotif dll. karbit juga dapat dipakai untuk membantu proses pematangan buah buahan. namun buah yg dipaksa matang dengan bahan karbit. akan berpengaruh terhadap kualitas gizi dan rasa buahnya. sintesis vitamin dan terbentuknya gula alami pada buah akan berkurang. tentu abah tidak akan menyajikan durian karbitan di camp perusuh 2. apakah karbit bisa dipakai untuk memacu kematangan pada manusia? hmmmm. mungkin rusuhwaty bu dokter sandra bisa bantu menjawab.
ahmad faqih
Siap nonton drakor Jaran vs Banteng
Hari Purwanto
Sang grand master mengikuti nasehat Winston Churchill : “Dont give your son money; as far as you can afford it, give him horses”…jangan beri anakmu uang, sejauh yang kamu mampu, berikan dia kuda.
thamrindahlan
Selamat Siang Pak Mario dan sahabat Komentator CHDi nan elok hati. Tumben hari Selasa ini Abah menggoda melalui pancingan pantun. So pasti para penggemar pantun akan menyambut dengan berbalas pantun pula. AWak sambut dengan 3 baik dengan pantun politik menggelitik.
Mpok Atun arangnya santun /
Rano Karno Abang nan baik hati /
Bukan pantun sembarang pantun /
Pantun politik menggugah hati /
Wonge mangan bukanlah jerami /
Bibit unggul kiriman Pak Mentan /
Tiga pasangan ca/wapres resmi /
Terka sing unggul nama akhiran n /
Pergi ke Delanggu naik kereta ekpres /
Undangan hajat sahabat kerabat dekat /
Warga NU jadi rebut rebutan ca/wapres/
Kasihan rakyat Luar Jawa tidak dianggap /
Salamsalaman Salamsalaman.
Agus Suryonegoro III
KETUA bukanlah Kepala. Misal, Ketua DPR. Ketua DPR, bisa jadi ke kanan. Anggota DPR, suka-suka.. Ke kanan, kiri, atas, bawah dan atau bahkan bikin hujan interupsi. Dulu, santri selalu ikut kyai. Yang adalah “riil kepala” santri. ### Sekarang jaman “medsos” Santri ikut apa “kata hati”..
didik sudjarwo
Panen kates unggahno jaran. Yen wis beres ayo padha mangan. # Wayahe mangan siang.
Mirza Mirwan
James Freeman Clarke, 1810-1888, mungkin tidak banyak di antara pembaca CHD yang pernah mendengar (membaca) nama itu, kecuali yang suka membaca buku. Sebenarnya ia bukanlah politisi, melainkan seorang pendeta, teolog, dan penulis. Tetapi ketika melihat betapa kotornya cara-cara politisi AS dalam mendukung pasangan capres-cawapres pada pemilu 1884, terlontarlah kata-kata bijak James Freeman Clarke yang sampai kini sering dikutip pakar ilmu politik: perbedaan antara politisi dan negarawan. “A politician thinks of the next election, a statesman thinks of the next generation. A politician looks for the success of his party, a statesman looks for the success of his country. The statesman wishes to steer, while the politician is satisfied to drift.” Kayak di Indonesia kini, kan? Politisi yang sudah malang melintang beberapa dekade saja tetap belum bisa naik kelas menjadi negarawan. Eh, lupa, pada pilpres AS 1884 itu yang bertarung adalah pasangan James Gillespie Blaine – John Alexander Logan dari Partai Republik dan Grover Cleveland – Thomas Andrew Hendricks dari Partai Demokrat. Dan yang memenangi kursi POTUS adalah pasangan dari Demokrat. Karena pasangan dari Republik, terutama capres James G. Blaine, babak belur digebuki dengan hujatan dan fitnah bertubi-tubi. Di Indonesia, pada pilpres 2004, 2009, dan 2014, banyak beredar tabloid pesanan politisi untuk menyerang capres lawan. Yang apes ya wartawan si pembuat tabloid.
Mirza Mirwan
Anak bungsu teman semasa SMA saya sarjana ilmu komunikasi dari sebuah PTS di Solo. Dua kali ikut CPNS selalu gagal. Melamar ke perusahaan swasta juga tak pernah dapat kabar. Akhirnya ingin nyaleg, lewat partai nganu yang selalu meraih kursi terbanyak di DPRD sebuah kabupaten di Solo Raya. Teman saya yang pensiunan guru SMA keberatan, karena tahu betapa besar dana yang harus dikeluarkan untuk menjadi caleg. Tapi si anak ngotot. Dasar anak bungsu, satu-satunya lelaki dari 5 bersaudara — seperti saya, tapi saya anak kedua — terpaksa sang ayah pasrah. “Kalaupun nanti saya harus jual sawah warisan orang tua dan jual mobil untuk modal nyaleg, apa boleh buat, Pak,” kata teman saya. Waktu saya ke Solo saat adik saya pulang haji, saya sempatkan mengunjungi rumah teman saya itu. Kebetulan saya bertemu anaknya juga. “Sudah keluar berapa duit, Mas?” tanya saya kepada si bacaleg. “Baru untuk biaya cari persyaratan dan setor ke partai, Pak?” jawabnya. “Totalnya berapa?” Si bacaleg dan ayahnya saling pandang, seperti minta pendapat, mau menyebutkan nominalnya atau tidak. “Ya udah. Nggak usah disebutkan,” kata saya, “tapi apakah sudah memperhitungkan probabilitasnya untuk bisa terpilih?” tanya saya kemudian. “Maksud bapak?” “Gini, Mas. Peserta pemilu 2024 itu 24 parpol, termasuk 6 parpol lokal di Aceh. Anggap saja 18 parpol. Kalau di dapil kamu kuotanya 5 kursi, berarti calegnya ada 90 orang. Itu artinya probabilitasmu untuk terpilih ….
Mirza Mirwan
….hanya 5,5%. Meski, misalnya, kamu menyebar amplop berisi 1-2 lembar Soekarno-Hatta.” Lagi-lagi si bacaleg dan ayahnya saling pandang. “Dulu, Mas, di tahun 1982, saya itu pernah ditawari jadi caleg Golkar, ditaruh di nomor jadi. Zaman itu modalnya paling untuk nyari persyaratan doang. Tapi saya ogah. Padahal kalau saya mau, jelas terpilih. Pemilu berikutnya ke DPRD propinsi, berikutnya lagi ke Senayan. Teman yang saya rekomendasikan untuk menggantikan saya saja duduk di Senayan 4 periode, Mas. Tapi saya tidak menyesali keputusan saya. Pengalaman saya tanpa menjadi anggota dewan justru lebih berwarna ketimbang teman saya.” Si bacaleg nampak seperti merenung. “Daripada duit ratusan juta untuk modal nyaleg dengan probabilitas 5,5%, menurut saya, lebih baik uang itu dipakai untuk modal usaha entah apa. Asal bersungguh-sungguh pasti berhasil.” Seminggu kemudian teman saya memberi kabar bahwa si anak mencabut pencalegannya yang masih sementara. Katanya mau usaha keripik dengan resep dari ibunya. Berulang-ulang saya mengucalkan terima kasih karena tak jadu kehilangan sawah dan mobil.
Liam Then
PKB semestinya dari dulu harus bisa nyalon presiden, seperti yang ditunjukkan pada masa awal pendiriannya. Baru berdiri sudah bisa menganfsrkan GusDur jadi presiden, dengan perolehan suara 12 koma sekian. Sejak Gusdur di dongkel, PKB cuma jadi partai penggembira parlemen. Siapa yang berdosa pada PKB? Sibuk saya membayangkan, seandainya Gusdur waktu itu tidak di dongkel. PKB akan sebesar apa sekarang. Saran saya kembalikan jabatan ketua PKB kepada kiai yang asli yang kira-kira komplit ilmu agama dan ilmu politik. Seperti KH Imam Jazuli yang rajin tulis opini di Disway. Fungsionaris dibawahnya mulai dari sekjen partai bolehlah diisi politikus. PKB punya potensi yang jadi terbesar, partai tengah islami yang induk organisasinya didukung oleh lebih puluhan juta anggota. Tak perlu khawatir logistik sebenarnya. Jika bawa nama Gusdur dan benar tulus untuk besarkan PKB asli versi Gusdur. Sebutkan saja butuh berapa, kami orang Tionghoa yang berhutang Budi kepada Gusdur rela ngutang untuk donasi, juga siap kasih suara. PKB dengan Kiai sebagai helm, pesantren sebagai penggerak, rakyat Indonesia yang majemuk sebagai penopang mana mungkin tidak besar. Tidak mungkin tidak jaya.
Gregorius Indiarto
Gus Mus Gus Yahya. Bapak Anak. Satu kampung. Satu pondok. Satu hati. Beda pilihan. Itulah demokrasi. Asal tidak ada yg saling menyakiti.
Leong Putu
Pak bos dari kapan hari pamer cewek terus, ini signal yang cetho welo-welo bahwa Pak Bos memang ingin….+
*) Dari komentar pembaca http://disway.id