Harga tiket dari dan ke Bumi Batiwakkal saat ini memang sudah tak masuk akal. Melebihi tarif batas atas. Bahkan mungkin paling mahal di Kalimantan Timur (Kaltim). Bupati Berau, Sri Juniarsih cari solusi. Maskapai Batik Air, bisa jadi jawabannya.
HARGA tiket yang mahal terus dikeluhkan masyarakat Berau, apalagi setelah pandemic COVID-19, penerbangan dari dan ke Berau juga semakin sedikit. Maskapai yang beroperasi memang hanya dua. Harga tiket ke Pulau Jawa saja sudah mencapai sekira Rp 3 juta, bahkan yang terdekat ke Balikpapan saja sudah mencapai 2 hingga 3 kali lipat dibanding sebelum-sebelumnya. Saat ini ke Balikpapan mencapai Rp 1 juta.
Bandingkan saja di aplikasi Traveloka. Tiket ke Pulau Jawa, dari Bandara APT Pranoto Samarinda masih ada yang di bawah Rp 2 juta, sementara dari Balikpapan di angka Rp 1 jutaan.
Bupati Berau Sri Juniarsih mencoba cari solusi, bahkan menindaklanjutinya dengan bertandang ke Kantor Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, beberapa waktu lalu.
Didampingi Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marawangeng dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau, Ferdinan Nurdin, Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menemui Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni.
Agenda tersebut, sebagai tindak lanjut dari pertemuan Pemkab Berau bersama UPBU Bandara Kalimarau, dan stakeholder terkait dalam upaya kembali membangkitkan, serta menumbuhkan ekonomi Berau melalui moda transportasi udara.
Salah satunya, agar Bandara Kalimarau kembali dapat didarati pesawat berbadan besar sejenis boeing maupun airbus, sehingga diharapkan memberikan dampak terhadap penurunan harga tiket yang tinggi saat ini.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Sisditjen bersama beberapa pejabat di lingkungan Dirjen Hubud, Bupati Sri Juniarsih, menyampaikan kondisi penerbangan ke Berau, yang sejak pandemi hingga kini hanya dilayani maskapai dengan jenis ATR 72 seri 500 dan 600 dengan 22 kali penerbangan setiap harinya.
Tingginya harga tiket ke dan dari Berau menjadi keluhan. Sementara Berau merupakan daerah pariwisata, juga pertambangan dan perkebunan yang tentu insetitas orang keluar dan masuk Berau sangat tinggi.
“Kami berharap ada dukungan dari Kementerian Perhubungan agar bisa segera terbang pesawat berbadan lebar ke Berau, yang tentu ini juga akan menurunkan harga tiket,” ungkapnya.
Komunikasi dengan beberapa maskapai, diungkapkannya, juga terus dilakukan untuk bisa masuk ke Berau. Bahkan Pemkab Berau bersama beberapa perusahaan yang beroperasi di Bumi Batiwakkal, telah berkomitmen untuk melakukan blockseat kepada maskapai yang siap mendatangkan pesawat jet narrow body ke bandara Kalimarau.
“Ini komitmen kami, jika itu memang diinginkan maskapai kami siap untuk blockseat. Yang terpenting bisa masuk Berau dan harga tiket turun,” ungkapnya.
Selain dengan Kementerian Perhubungan, Bupati Sri Juniarsih juga berkomunikasi dengan maskapai penerbangan. Di antaranya langsung dengan Presiden Direktur Lion Group, menyampaikan harapan masuknya pesawat berbadan lebar agar dapat menekan tingginya harga tiket.
Dirjen Hubud, Maria Kristi Endah Murni, menyambut baik. dan menyampaikan terima kasih atas hadirnya Bupati Berau di Kemenhub sebagai bentuk perhatian serius pemerintah daerah dalam pelayanan transportasi bagi masyarakat di daerah.
Saat ini, dikatakannya, beberapa maskapai memang sedang off rute, terkecuali Lion Group yang memang share market-nya ke penerbangan domestik. Akan tetapi, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak maskapai untuk menawarkan terbang ke Berau.
“Saat ini saya juga ada tamu Dirut-nya Garuda Indonesia, dan saya akan sampaikan barang kali bisa terbang kesana,” ucapnya.
Untuk diketahui, maskapai Batik Air telah berproses dalam pengajuan slot untuk melayani.
Hal senada disampaikan Sesditjen Perhubungan Udara, yang menyebutkan Berau dengan bandara yang terbaik tentu akan memiliki peluang untuk bisa kembali didarati pesawat berbadan lebar. Terlebih dengan potensi yang dimiliki dan juga fasilitas bandaranya yang memadai.
“Saya yakin bisa, apalagi Kalimarau sebelumnya sudah ada penerbangan pesawat jet kesana,” ucapnya.
Awal September Rute Berau-Jakarta dan Berau-Surabaya
Harapan kembali dibukanya penerbangan dengan pesawat jet narrow body ke Bandara Kalimarau mulai terjawab. Dijadwalkan, maskapai Batik Air dari Lion Group akan membuka rute penerbangan Jakarta-Berau dan Surabaya-Berau dengan pesawat jenis airbus. Penerbangan perdana pada 1 September 2023.
Rencana tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Maria Kristi Endah Murni.
Didampingi tim teknis, Dirjen menjelaskan bahwa manajemen maskapai Batik Air telah mengajukan izin slot untuk di penerbangan di bandara Soekarno Hatta di Jakarta maupun bandara Juanda di Surabaya.
Ia memastikan untuk perizinan tidak akan lama, karena sudah menerapkan sistem online. Kami akan proses cepat, agar mereka sudah bisa mulai memasarkan. “Tidak lama itu, yang lama itu nanti mereka (maskapai) melakukan rotasi penerbangannya,” jelasnya.
Termasuk untuk penerbangan dari Balikpapan Berau juga, akan ditawarkan kepada maskapai untuk dapat juga melayani dengan pesawat jet narrow body. Namun yang pasti jika penerbangan yang sudah dijadwalkan berjalan lancar, tentu akan ada peluang lainnya.
“Insyaallah Yang sudah pasti Batik Air Cengkareng-Kalimarau direct dan Surabaya-Kalimarau, yang Balikpapan memang belum, tapi jika ada keinginan untuk itu kami akan menawarkan ke maskapai jet narrow body untuk bisa menambah kapasitas penerbangan Balikpapan-Berau,” ungkap Yayuk, tim teknis Sitjen Hubdu.
Sementara itu Kepala UPBU Bandara Kalimarau, Ferdinan Nurdin, menegaskan, pihak bandara yang kini sudah berstatus badan layanan umum (BLU) akan memberikan relaksasi pembiayaan kepada maskapai jet narrow body yang akan melayani penerbangan ke Berau. Ini sebagai bentuk komitmen bersama pemerintah daerah, agar pesawat berbadan lebar mendarat di Bumi Batiwakkal.
“Ini komitmen kami, permasalahan luar biasa di daerah juga harus lakukan dengan hal-hal luar biasa untuk memberikan yang terbaik,” tegasnya.
Terkait jadwal penerbangan Batik Air, diketahui pengajuan izin slot tertanggal 12 Agustus 2023. Untuk Jakarta-Berau periode efektif pada 31 Agustus-28 Oktober 2023. Sementara Berau-Surabaya, Surabaya-Berau dan Berau-Jakarta periode efektif sama-sam 1 September-27 Oktober 2023.(prokopim/rzl/AR7)