STOK bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau hanya mampu bertahan dua hingga tiga hari setiap kali pengiriman. Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu, terutama nelayan dan pelaku pariwisata yang sangat bergantung pada ketersediaan BBM.
Camat Maratua, Ariyanto mengatakan, keterbatasan pasokan BBM menjadi salah satu persoalan utama di wilayah kepulauan itu. Meski tergolong kawasan strategis yang memiliki empat kampung dan ditetapkan sebagai destinasi wisata, distribusi energi dinilai belum memadai.
“Begitu BBM bersubsidi datang, maksimal tiga hari sudah habis. Ini tidak cukup untuk mendukung aktivitas nelayan maupun pelaku wisata,” ujarnya.
Saat ini, distribusi BBM di Maratua hanya disalurkan melalui satu SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) yang difokuskan bagi kapal nelayan. Namun kebutuhan energi di Maratua tidak hanya berasal dari sektor perikanan, tetapi juga dari masyarakat umum dan sektor usaha lainnya.
Ariyanto mengungkapkan, pihaknya bersama masyarakat dan pelaku usaha telah mengusulkan pembangunan SPBU tambahan sebagai solusi jangka panjang. Bahkan, informasi kebutuhan ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Namun di lapangan muncul kendala teknis, salah satunya menyangkut informasi bahwa pembangunan SPBU dibatasi satu unit per kecamatan. Menurut Ariyanto, jika aturan tersebut benar, maka perlu ada penyesuaian untuk wilayah kepulauan seperti Maratua yang memiliki kondisi geografis berbeda.
“Kami mendengar informasi bahwa pembangunan SPBU hanya boleh satu per kecamatan. Tapi di Tanjung Redeb ada beberapa SPBU. Kami harap aturan ini bisa dijelaskan lebih lanjut,” tegasnya.
Ia menilai, pembangunan SPBU seharusnya mempertimbangkan jarak antarwilayah, bukan sekadar batas administratif. Dalam konteks Maratua, kampung-kampung seperti Payung-Payung dan Teluk Harapan dinilai layak untuk dijadikan lokasi pendirian SPBU karena dapat menjangkau wilayah sekitarnya.
“Kalau aturan pembangunan SPBU berdasarkan jarak tiga sampai lima kilometer, maka sangat memungkinkan untuk menambah satu unit lagi di Maratua,” pungkasnya. (AZWINI)