Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lagi aktif-aktifnya di Benua Etam, beberapa tempat sedang dilakukan penggeledahan. Ada apa?
SETELAH mendatangi Rumah mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak di Jalan Sei.Barito pada Senin (23/9/2024) malam, KPK kembali menggeledah beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Samarinda.
OPD itu, yakni Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim. Yang disambangi KPK, Rabu (25/9/2024) Sore.
Petugas KPK lebih dahulu datang ke kantor DPMPTSP Kaltim, di Jalan Basuki Rahmat No.56, sekira pukul 16.00 Wita. Terlihat delapan pegawai KPK keluar dari kantor tersebut pukul 18.00 Wita, dengan membawa tiga koper beserta satu kardus cokelat berukuran sedang. Para petugas yang mengenakan masker tersebut, enggan memberikan komentar saat ditanyai awak media. Dan segera melanjutkan perjalanan menuju Kantor Dinas ESDM yang bertempat di Jalan MT.Haryono.
Sesampainya di lokasi, Menurut penuturan satpam kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, sejak pukul 15.00 Wita segala bentuk kegiatan pelayanan telah dihentikan. Tak lama kemudian, tampak mobil polisi telah terparkir yang diduga disusul beberapa rombongan mobil KPK setelahnya.
Pada pukul 19.15 Wita, mobil berpelat merah masuk ke halaman parkir Dinas ESDM Kaltim. Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, keluar dan berjalan ke dalam kantor. Ia hanya tersenyum tipis ketika melewati awak media tanpa memberikan keterangan apapun.
Pukul 19.18 Wita, mantan kepala Dinas ESDM Kaltim, Wahyu Widhi Heranata, keluar dari kantor. Ia menyatakan, bahwa kedatangannya pada petang itu sehubungan penyidikan KPK, dan akan turut diperiksa dalam kasus tersebut.
“Selengkapnya dari KPK ya, nanti. Saya tadi izin untuk pemeriksaan karena saya mau umrah,” ucap Wahyu sebelum pergi meninggalkan kantor.
Pada pukul 19.50 Wita, beberapa mobil masuk ke halaman belakang kantor Dinas ESDM. Pagar menuju halaman belakang tersebut kemudian ditutup oleh pihak keamanan. Media dilarang mendekat dan hanya diperbolehkan mengambil gambar dari luar pagar. Tak lama, pagar dibuka beberapa saat kemudian dengan bunyi sirine yang mengiringi tiga mobil meninggalkan kantor Dinas ESDM.
Ketua KPK Sementara, Nawawi Pomolango, mengonfirmasi bahwa KPK, pastinya tengah menyelidiki tindak pidana korupsi di Kaltim. Namun, tidak berhubungan dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menyeret nama mantan Bupati Kukar, Rita Widyasari.
“Ini kasus baru,” ungkap Nawawi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, kepada media Rabu (25/9/2024).
Juru bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto, saat dikonfirmasi mengaku penyidik KPK masih melakukan penggeledahan di Provinsi Kalimantan Timur.
“Untuk lokasinya masih belum bisa disampaikan terlebih dahulu, karena sampai dengan saat ini kegiatan masih berlangsung. Dan akan dirilis secara resmi pada saat sudah selesai semua kegiatan,” terangnya melalui pesan WhatsApp.
Diberitakan sebelumnya, KPK mendatangi kediaman rumah mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek di Jalan Sei Barito, Kelurahan Pelabuhan, Samarinda Kota, pada Senin (23/9/2024) malam.Diduga, adanya kunjungan tersebut menjadikan penghuninya termasuk daftar orang dalam pengawasan KPK yang bergerak di Kaltim.
Rumah besar bernomor 18 itu menjadi perhatian warga setempat yang menyaksikan kedatangan rombongan kendaraan, dan mobil polisi yang terparkir di halaman depan sekira pukul 22.00 Wita.
Rumah yang terletak tepat di belakang kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda itu terlihat dijaga oleh dua orang polisi di sekitar lokasi. Memperkuat dugaan operasi penggeledahan yang tengah dilakukan KPK. Dua dari tiga mobil Avanza yang terparkir di lokasi memiliki nomor polisi KT 1302 YN dan KT 1104 WN, sementara mobil ketiga berwarna abu-abu dengan nomor KT 1107 MO.
Mobil polisi yang berada di tempat itu juga memiliki nomor identifikasi XII 1600-31, semakin memperkuat spekulasi tentang adanya kegiatan resmi.
Melalui Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto, membenarkan dugaan penggeledahan yang terjadi pada Senin malam adalah penyidik KPK yang sedang bertugas di lapangan.
“Betul, penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kalimantan Timur. Saat ini belum bisa disampaikan secara detail terkait pengusutan perkara apa dalam proses tersebut,” ungkap Tessa saat dikonfirmasi Selasa, (24/9/24) Pagi.
Hingga kini, tak banyak yang bisa disampaikan Tessa. Menurutnya, rincian dari hasil pemeriksaan di lapangan itu nantinya akan disampaikan secara resmi oleh KPK, Apabila semua kegiatannya telah usai dilaksanakan. Ia berharap masing-masing pihak dapat bersabar menunggu pengumuman resmi tersebut. “Ditunggu saja, hasilnya,” pungkasnya.
KPK JUGA GELEDAH RUMAH MANTAN KETUA DPRD KUKAR
Setelah menyasar dua dinas di Samarinda pada Rabu (25/9/2024) siang, giliran kediaman pribadi mantan Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2007, berinisial RS, yang digeledah, Rabu malam (25/9/2024).
SekiRA pukul 20.00 Wita, lembaga antirasuah tiba di rumah mewah kawasan Gunung Belah, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, dengan dikawal beberapa mobil. Saksi mata melaporkan bahwa enam hingga delapan orang dari tim KPK turun dari tiga mobil dan langsung memasuki rumah RS.
“Kami hanya bisa menonton dari kejauhan, tidak tahu apa yang terjadi,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan dari sekitar lokasi pada Kamis (26/9/2024).
Selama penggeledahan, suasana di sekitar rumah tampak hening, dengan hanya beberapa warga yang penasaran mengamati dari jauh. Beberapa jam kemudian, tim KPK meninggalkan lokasi tanpa banyak aktivitas yang terlihat.
“Mereka berada di dalam rumah selama sekitar dua jam, setelah itu pergi,” tambah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari KPK mengenai tujuan dan hasil penggeledahan di rumah RS. Warga sekitar mengaku kaget dengan kejadian ini, mengingat suasana yang tegang dan tidak biasa terjadi di lingkungan mereka. “Biasanya sepi di sini, tapi tadi suasananya agak berbeda,” ujar seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum merilis hasil resmi dari penggeledahan di rumah RS maupun dari penggeledahan sebelumnya di Samarinda.Meskipun hingga saat ini KPK belum memberikan detail lebih lanjut, penggeledahan yang dilakukan secara serentak ini menjadi sorotan karena melibatkan beberapa mantan pejabat penting di wilayah tersebut.(mey/ghatan/arie)