Letkol Piper | Oleh: Dahlan Iskan

Pilot itu tidak mau menyalakan lampu di landasan. Padahal sudah jam 8 malam. Sudah gelap. Tidak pula ada cahaya bulan. Ia pilih menerbangkan pesawat pribadinya dalam kegelapan seperti itu.

Satu menit setelah terbang, pesawat balik arah, melewati atas bandara itu lagi. Lalu… pyaaaang…menabrak bukit. Mental. Menabrak bukit satunya lagi. Hancur. Pilotnya tewas. Demikian juga Amy, istrinya. Pun dua anak laki-lakinya yang masih berumur 11 dan 8 tahun. Cures. Satu keluarga.

Di bandara ini semuanya serba dilakukan sendiri. Oleh pilot. Self service. Termasuk kalau harus isi bahan bakar. Kalau perlu penerangan pun harus menyalakan listrik sendiri. Termasuk lampu landasan.

Ini hanya bisa terjadi di Amerika Serikat. Di bandara-bandara kecil. Di pedalaman. Termasuk di Canyonlands Regional Airport di dekat kota kecil Moab ini.

Anda sudah tahu di mana Moab: di dataran tinggi Utah, 4 jam naik mobil dari Salt Lake City. Ke arah tenggara.

Yang dimaksud bandara kecil itu, panjang landasannya 2.100 meter. Lebih panjang dari bandara baru Singkawang. Itu pun masih ditambah landasan gravel sepanjang 600 meter.

Doug Larsen, pilot malam itu, baru berusia 47 tahun. Bung Mirza tahu siapa Doug: anggota senat negara bagian North Dakota. Periode pertama. Terpilih dua tahun lalu.

Larsen juga seorang militer. Pangkatnya letnan kolonel. Kesatuannya: penerbangan angkatan darat. Jam terbangnya sudah panjang: 1.800 jam. Di pesawat militer. Termasuk ketika terlibat dalam perang di Iraq –lebih tepatnya serbuan ke Iraq.

Mungkin karena jagoan terbang itu Larsen merasa biasa saja: take off dalam kegelapan. Bahwa tupai pun bisa jatuh Larsen merasa ia bukanlah tupai.

Tidak ada tupai yang bisa jadi pilot –apalagi jadi ketua mahkamah konstitusi.

Hari itu Larsen hanya mampir di bandara Canyonlands. Ia terbang dari Scottsdale. Anda juga sudah tahu di mana Scottsdale: di pinggir kota Phoenix, Arizona. Ada acara keluarga di situ. Makanya Larsen datang sekeluarga.

Ia pilih datang menggunakan pesawat pribadi. Kecil. Berbaling-baling satu. Jenis Piper. Anda pun sudah tahu piper: jenis burung yang badan dan kakinya panjang tapi sayapnya pendek. Yakni burung yang hidup dalam koloni besar, kebanyakan di daerah dingin di utara.

Tapi pabrik pesawat Piper sudah pindah ke negara bagian panas: di Florida. Panas cuacanya, panas politiknya.

Inilah jenis pesawat yang populasinya luar biasa banyak di dunia: 140.000 lebih. Anda pun bisa beli pesawat ini. Tidak lebih mahal dari Tesla di harga yang pertama-tama dulu. Apalagi kalau di pasar bekas.

Kini pabrik pesawat Piper itu milik pemerintah Brunei Darussalam. Sejak 2009. Yakni sejak perusahaan itu mengalami kesulitan keuangan akibat krisis moneter tahun 2008 –bersamaan dengan ambruknya Bank Century di Indonesia.

Tentu ketika CG Taylor mendirikan perusahaan itu, di New York tahun 1927, tidak menyangka kalau orang Melayu mampu membelinya di suatu saat.

Memang ketika Taylor tewas di kecelakaan pesawat bikinannya itu keluarga menjualnya ke William Piper. Sejak itu nama jenis pesawatnya diganti Piper.

Tidak banyak orang Indonesia yang beli Piper: mau parkir di mana. Dan lagi untuk dapat SIM-nya tidak mudah.

Saya jadi ingat ketika ke Alaska. Saya lewat satu perumahan di Anchorage: semua rumah punya pesawat jenis ini. Berderet di halaman masing-masing. Lebih 50 rumah. Tidak satu pun yang tidak terlihat pesawat parkir di halamannya.

Pun di negara bagian seperti North Dakota. Berbatasan dengan Kanada. Penduduknya jarang. Tidak punya kota besar. Jarak antar kota kecilnya jauh-jauh.

Pun kota terbesarnya di situ: Bismarck. Letaknya di pertengahan jalur timur-barat yang membelah North Dakota. Kecil. Sepi. Lengang.

Di kota Bismarck inilah Larsen sekeluarga tinggal. Bahkan kampung kelahirannya lebih dalam lagi. Sudah dekat garis perbatasan dengan Kanada: Minot.

Jarak Bismarck dengan Scottsdale terlalu jauh. Paling utara ke paling selatan: sekitar 3.000 km. Kalau naik mobil perlu waktu 24 jam. Itu pun kalau tidak mampir-mampir di rest area untuk 小片。

Pun kalau naik pesawat komersial. Tidak akan ada penerbangan langsung. Jam transitnya pun belum tentu singkat. Maka Larsen setir sendiri Piper-nya.

Tidak ada yang bisa ditanya: waktu berangkat ke acara keluarga di mana isi bahan bakar. Apakah juga di Canyonlands.

Antara Bismarck dan Scottsdale, kalau ditarik garis lurus, Canyonlands memang di garis lurus itu –kalau bikin garisnya tidak pakai penggaris.

Larsen tidak mungkin terbang nonstop: 4 jam. Tidak akan cukup bahan bakar. Pun pulangnya. Jarak Scottsdale ke Canyonlands mungkin 1,5 jam terbang.

Larsen mendarat di Canyonlands pukul 17.00. Parkir. Isi bahan bakar. Lalu pinjam mobil di persewaan. Self service juga. Dengan mobil itu sekeluarga ini ke kota terdekat: Moab. Mungkin untuk makan malam. Jaraknya hanya 15 km.

Terbang rendah dari Scottsdale ke Canyonlands Anda bisa membayangkan: alangkah dramatiknya. Hanya ada gunung dan canyon. Canyon dan gunung. Selebihnya adalah bukit-bukit. Seperti terbang di atas bukit-bukit kecil yang telentang bejejer tak berkesudahan. Tanpa rumput pula. Tampa pohon.

Arizona!

Alangkah seksinya.

Pun Canyonlands.

Bandara kecil itu sendiri berada di ketinggian 1.400 meter. Dikelilingi bukit. Pun kota kecil Boam, tempat mereka makan malam.

Boam hanya berpenduduk 6.000 orang. Tidak lebih. Pun bila Bung Mirza menghitungnya dengan kalkulator.

Kota ini hampir 100 persen dihuni orang kulit putih. Di pinggir sungai Colorado yang paling indah aliran airnya: dilihat dari atas.

Festival musik diadakan tiap tahun. Demikian juga kayuh sepeda.

Pukul 20.00 Larsen kembali ke bandara. Melihat kegelapan, adrenalinnya naik. Harusnya Larsen memencet satu tombol untuk menghidupkan lampu bandara. Setidaknya lampu di landasan. Ia tidak menyalakan lampu sama sekali. Hasil penyelidikan kecelakaan 1 Oktober 2023 itu menyatakan begitu.

Saya punya pengalaman mendarat di bandara seperti itu. Di pedalaman Amerika. Jauh lebih besar.  Pegawainya hanya satu orang. Ia yang melakukan check in, timbang bagasi, angkut barang itu ke dekat pesawat, menjadi pemandu parkir pesawat, dan menjadi petugas boarding.

Waktu itu saya menengok cucu Mbah Iskan. Ia lagi sekolah SMA di pedalaman Kansas. Satu orang itu hanya pakai kaus dan celana pendek –sebatas lutut.

Ketika pesawat sudah terbang ia mengunci terminal: pulang. Ia akan datang ke bandara lagi kalau akan ada pesawat yang datang. Beberapa hari kemudian saya mau terbang dari bandara itu lagi. Ketika tiba di bandara terminalnya masih terkunci. Menunggu di halaman. Tak lama kemudian orang itu tiba. Buka kunci pintu terminal.

Larsen tentu akrab dengan bandara-bandara jenis Canyonlands. Yang seperti itu ada ribuan di Amerika. Ada satu di Jawa Barat: di Pangandaran. Milik Bu Susi. Saat mendarat di situ saya merasa mendarat di pedalaman Amerika. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan*

Edisi 5 November 2023: 1000 Quanzhou

MULIYANTO KRISTA

“Dibujuki” abah DI pak Jo. Fotonya belum ditayangkan kok. Yang ada promosi es krim.

 

ahmad faqih

@Nimas S73 Pokoknya jangan sampek gegara pilpres Bacaan ‘Amin’ di ujung fatihah, diganti dg ‘Gama’ atau ‘Pagi’. Bisa bubar jamaahnya Xixixiii…

 

ahmad faqih

Menurut Ross E. Dunn, Ibnu Battuta (IB) lahir di Tangier Maroko, pada 24 Febriari 1304 M. Mulai berpetualang pada 14 Juni 1325 M. Atau saat ia berumur antara 20 tahun 4 Bulan. Diantara ucapan IB yang inspiratif adalah (1) Dunia adalah sebuah buku dan (2) Bepergian membuat anda tidak bisa berkata-kata, lalu mengubah anda menjadi pendongeng. Dua qoute IB diatas sepertinya menggambarkan sosok abah DI, yang berkelana ke berbagai penjuru dunia, lalu mendongengkan hasil penjelajahannya kepada kita. Wallahu a’lam

 

Mirza Mirwan

Pak DI dulu kuliah singkat di Jiangxi Chifan Daxue di Nanchang selama sebulan. Tapi di luar kuliah juga mengundang guru privat ke kamarnya di asrama. Lalu sebulan lagi di Beijing Ren Ming Daxue. Terakhir berkat Cik Meiling Pak DI belajar mandarin langsung dalam keluarga yang di dalamnya tak ada yang bisa bahasa Inggris, di Harbin (kota kelahiran Cik Meiling). Kata Pak DI, si tuan rumah seorang polisi berpangkat rendah. Pak DI pernah ngajak plesiran keluarga itu ke Heihe di dekat perbatasan Rusia dengan pesawat — mungkin untuk pertama kalinya naik pesawat. Setidaknya seperti itulah yang saya ingat dari CHD di tahun awal dulu (1918).

 

Gianto Kwee

@ AS III, Nasi pecel di Tulung Agung juga sama 5000 pakai Trancam, Peyek, Tahu-Tempe Goreng dan Trasi Dele, kalau tambah “Jangan Kates Blendrang” Harga jadi Rp 6000, Salam

 

Agus Suryonegoro III

Di Nganjuk.. Saya beli Nasi Pecel. Dibungkus. Seharga Rp 5.000,- Nasinya banyak. Selain sayur dan sambel pecel, masih ada peyeknya di “remek”. Sarapan, saya hanya sanggup makan setengahnya. Jadi sisanya bisa buat makan siang.. Porsi lansia.. Beli jam 06.00 pagi, pada jam 12.00 siang – pecel masih sehat. Belum basi. ### Murah meriah. Sedep, karena dibungkus daun jati. Saya tanya penjualnya, “apa untung..?”. Jawabnya: “Cukup pak..”

 

Handoko Luwanto

Singgasana Perusuh Disway of the Week: 29-10-2023 s/d 04-11-2023 (146 orang) Tahta Pertamax Terbanyak #.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] #1.bitrik sulaiman (19;57)3⏰ [1;5] #2.MULIYANTO KRISTA (75;533)4★;1⭐️;2⚾️;3⏰ [21;58] #3.nur cahyono (15;48)1⏰ [2;4] Singgasana Perusuh Disway of the Week Tahta Terbanyak Direply #.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] #1.Leong Putu (104;1282)1✒️;4★;4⚽️ [72;35] #2.Juve Zhang (48;3401)7★;2⭐️;1⚽️ [37;3] #3.Mirza Mirwan (23;2716)11★;1⭐️;1⚽️ [38;7] #4.Pryadi Satriana (37;2203)5★;1⭐️;1⚽️ [39;10] #5.Udin Salemo (79;2011)1✒️;2★;1⚽️;1⚾️ [43;38] Singgasana Perusuh Disway of the Week Tahta Komentar Pilihan Terbanyak #.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] #1.Liáng – βιολί ζήτα (42;3391)24★;3⭐️ [24;6] #2.Juve Zhang (48;3401)7★;2⭐️;1⚽️ [37;3] #3.Komentator Spesialis (95;3488)2✒️;6★;1⭐️;1⚾️ [32;61] #4.Lagarenze 1301 (46;2044)15★;1⭐️ [15;10] #5.Liam Then (119;11470)3✒️;6★;1⭐️;1⚾️ [30;52] #6.Mirza Mirwan (23;2716)11★;1⭐️;1⚽️ [38;7] #7.MULIYANTO KRISTA (75;533)4★;1⭐️;2⚾️;3⏰ [21;58] #8.Pryadi Satriana (37;2203)5★;1⭐️;1⚽️ [39;10] Singgasana Perusuh Disway of the Week Tahta Komentar Terbanyak #.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] #1.Liam Then (119;11470)3✒️;6★;1⭐️;1⚾️ [30;52] #2.Komentator Spesialis (95;3488)2✒️;6★;1⭐️;1⚾️ [32;61] #3.Leong Putu (104;1282)1✒️;4★;4⚽️ [72;35] #4.Udin Salemo (79;2011)1✒️;2★;1⚽️;1⚾️ [43;38]

 

Em Ha

AKSI BELA PALESTINA Kosa kata baru dalam Bahasa Inggris : ISRAELED When someone asks you for sharing something of yours and faight to you to get you out it. And tell everyone you took it from them. Example : In a restaurant, someone asked to share my table. I agreed. After a moment, he asked me to leave, because he has a meeting! I’ve been israeled.

 

Agus Suryonegoro III

PENGALAMAN SHOLAT JUMAT DI GUANGZHOU.. Tahun 2013, saya kursus Akupunktur di Guangzhou, hanya bermodal bahasa Inggris. Sama sekali tidak bisa berbahasa Mandarin. Saat harus sholat Jumat yang pertama kali, dengan bahasaTarsan, saya mengajak barengan ama pelayan rumah makan muslim dekat hotel, untuk menemani perjalanan ke masjid. Sudah janjian dari sehari sebelumnya. Saya tidak tau cara naik bis ke masjid. Maka saya ajak dia naik taksi. Pada hari Jumat, saya sudah nunggu di rumah makan sejak jam 11.30. Kebiasaan di Indonesia. Ternyata dia baru ngajak berangkat jam 12.45. Kami berdua mencegat taksi. Saya setop taksi sampai 5 kali, tidak ada yang berhenti. Saya gelisah, takut terlambat, karena (merasa), berangkatnya sudah kesiangan. Begitu saya lepas kopiah, taksi ke 6, langsung berhenti. Rupanya, mereka tidak mau taksinya dinaiki penumpang berkopiah. Teman pelayan rumah makanlah yang bicara dengan pengemudi taksi, ke mana tujuan kami naik taksi. Ternyata kami dibawa ke masjid Huaisheng, yang juga disebut masjid Saad bin Abi Waqash. Kami diturunkan di ujung jalan. Dan untuk menuju masjid, kami harus menyusuri semacam jalan masuk yang sebenarnya lebar. Tapi kanan kirinya berderet rapi pedagang yang jualan makanan dan produk muslim, seperti sajadah, mukena kurma, roti Mariam dan entah apa lagi. Penjualnya banyak, pembelinya lebih banyak lagi. Suasana gaduh. Semacam “pasar Jumat”. Teman yang menemani saya langsung “andok”, makan di situ. (Bersambung)..

 

Agus Suryonegoro III

PENGALAMAN SHOLAT JUMAT DI GUANGZHOU (2).. Saya bergegas menuju masjid, takut terlambat, menyusuri jalan sepanjang pasar Jumat. Dan selanjutnya, naik tanah berbukit. Masjid ada di atas. Saat masuk, di dalam masjid sudah terisi sekitar separo. Saya membayangkan, kalau semua orang yang masih lalu lalang di pasar Jumat masuk masjid, kayaknya gak akan muat. Di dalam masjid, di mimbar, sedang ada seorang ustadz yang “berkhotbah”, menggunakan bahasa, mestinya bahasa Mandarin. Dan sesekali dicampur Arab. Saya segera mencari tempat agak di depan, dan sholat Sunnah. Sambil mikir, kok orang-orang di pasar Jumat tidak segera masuk masjid. Padahal khotib sudah naik mimbar. Setelah sekitar 10 menit di dalam masjid, pak Ustadz turun dari mimbar. Dan saat itulah, tiba- tiba orang berdatangan masuk masjid serentak. Dalam waktu singkat masjid penuh. Yang tidak kebagian tempat, nyambung sof di luar. Baru setelah itu ada khotib naik mimbar, kemudian ada yang adzan. Lanjut dengan khotbah. Dan seterusnya. Baru sadar, atau mikir, bahwa yang tadi saat masuk saya kira khotbah, sebenarnya mungkin takmir masjid lagi membakan “pengumuman”. ### Ternyata..

 

Agus Suryonegoro III

PENGALAMAN SHOLAT JUMAT DI GUANGZHOU (3).. Begitu selesai sholat, saya baru mulai pingin tahu tentang masjid. Ternyata kompleks masjid ini luas sekali, dan ada di ketinggian. Kalau dari jalan raya harus “naik”, semacam bukit yang asri, di tengah kota Guangzhou. Jalan masuk yang saya sebut “pasar Jumat” adalah bagian dari kompleks masjid. Belakangan baru tau, luas kompleks masjid sekitar 5 hektar. Sedangkan masjidnya sendiri, kecil, di tengah bukit taman, dan saya taksir bisa menampung sampai 800 jamaah, termasuk yang sholat di halaman. Di depan masjid ada prasasti dalam bahasa Inggris, yang menjelaskan tahun-tahun dilakukannya renovasi atas kompleks masjid, termasuk pembangunan gerbang khusus untuk masuk ke makam Saad bin Abi Waqash, lengkap dengan informasi sumber dananya. Saad bin Abi Waqash adalah paman Nabi Muhammad SAW, sekaligus juga merupakan sahabat Nabi. Untuk masuk ke makam Saad bin Abi Waqash, kita harus antri 2 kali. Pertama antri di depan gerbang makam. Dan kedua antri di depan bangunan makam. Saya perhatikan, jamaah sholat Jumat yang lanjut singgah / ziarah ke makam Saad bin Abi Waqash yang dominan adalah jamaah dari Afrika. Menurut staf petugas masjid, tapi bukan takmir, Saad bin Abi Waqash sudah adalah utusan khalifah Usman, yang mendapat tugas melakukan syiar agama ke Tiongkok. Beliau sudah ada di Guangzhou, yang saat itu merupakan kota dagang utama di Tiongkok, sejak tahun 620 Masehi. Tinggal di sana bertahun-tahun, sampai wafatnya..

 

Agus Suryonegoro III

@pak Udin.. BPK adalah jabatan, yang menurut saya adalah jabatan yang bersifat “profesi”. Idealnya, yang masuk ya profesional.. Karena testnya lebih ke akademis. Saat rekrut Ketua BPK yang terakhir, saat test, di ranking 1 nya adalah profesional dari Telkom Group. Tapi belio gugur di wawancara dengan DPR.. Yang masuk yang dominan ya politisi.. ### Kurban sistem..

 

ikhwan guru sejarah

Sepertinya jumatan disitu pakai mazhab Malikiyah. Sebelum azan ada khotbah atau ceramah dlu. Baru kemudian azan, sholat sunnah, dan azan lagi, khotbah pendek, iqomah. Mirip di Tunisia dan bbrp negara Maghribi. Saya pernah juga mengikuti model ini di Masjid dekat Cisarua Puncak.

 

Udin Salemo

Pengikut tariqat sattariyah di kampung saya jumatan nya juga khutbah dalam bahasa Arab. Lama khutbah hanya lebih kurang 5 menit. Bagi yang malas berlama-lama mengikuti khutbah dalam bahasa Indonesia cara Muhammadiyah biasanya pergi ke mesjid pengikut tariqat itu. Gak masalah. Kami cari damai. Gak perlu kami perdebatkan.

 

Everyday Mandarin

Beda tata cara agama juga dialami agama Tao di Indonesia. Di negara asalnya, China, masuk kelenteng punya aturan 左入右出 (masuk dari pintu kiri, keluar dari pintu kanan). Kiri dan kanannya dilihat dari sudut pandang dari dalam bangunan kelenteng. Dan pintu tengahnya hanya boleh dilewati saat sembahyang 天公 (Dewa Langit). Di Indonesia saya ga pernah dengar aturan ini. Orang² keluar masuk dengan bebas di pintu mana pun. Bahkan mayoritas kelenteng di Indonesia hanya punya 1 pintu, ga punya pintu kanan-kiri. Juga saat Anda membakar dupa (hio). Setelah dibakar, menurut tata-cara di negara asalnya, untuk memadamkan apinya tidak boleh ditiup mulut. Yang benar dengan dikibas ke arah bawah. Ini juga saya baru tau saat saya sembahyang di kelenteng Taiwan. Jadi menurut saya, kalau memang pengin tata-cara agama yang benar, bisa lihat langsung negara asal agama tersebut. Islam di China, di Indonesia, semua bersumber dari Saudi Arabia.

 

Agus Suryonegoro III

TOPIC LAIN.. Kereta Cepat Whoosh (KCW). Pada tanggal 31 Oktober 2023 jam 10.24, mendadak berhenti dan tertahan sekitar 15 menit di atas rel. Penyebab, adalah terganggunya pasokan listrik dari PLN. Kereta yang terganggu ada 2, yaitu: 1). Whoosh G1126: Tegalluar – Halim. 2). Whoosh G1123: Halim – Tegalluar. PT KCIC telah menjelaskan, penyebabnya murni dari listrik. Dan tidak ada kaitan dengan infrastruktur kereta. Sedangkan PLN juga sudah mengklarifikasi, penyebabnya adalah overheating. PT KCIC dan PLN sudah berkoordinasi untuk mencegah peristiwa sejenis fi masa depan.. ### Cepat dan Tepat.. Bukan “alon-alon waton kelakon” lagi. Whoooossssh…!!

 

Gianto Kwee

Eunuch, Sida-sida, Kasim, Orang yang dikebiri, Di jaman Tiongkok masih Kerajaan, banyak orang Kasim di Istana dan Mayoritas orang Kasim diambil dari suku “Hui”, Banyak cerdik pandai diantara mereka, dan sebagai balas budi untuk pengabdian mereka dan juga karena mereka mampu, beberapa dikirim keluar Tiongkok dan salah satunya “Konon” adalah Laksamana Cheng Ho (Sam Poo Kong), Salam

 

Agus Suryonegoro III

SAYA BACA.. Benar, beliau adalah Kasim.. Berasal dari provinsi Yunan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunan, Cheng Ho ditangkap dan dijadikan Kasim. Belio keturunan suku Hui. Saat menjadi Laksamana, mas Cheng Hoo punyq 27.000 ABK, dengan 307 armada kapal. Besar dan kecil. Kapal terbesarnya, lebar 15 m, panjang 70 m. Sempat melakukan 7 kali ekspedisi pelayaran, dan 4 kali diantaranya singgah di Pulau Jawa dan Sumatra. Dari 7 kali pelayaran, Laksamana Cheng Ho tidak melakukan pendudukan maupun penaklukan, seperti yang biasa dilakukan penjelajah orang Barat.. ### Orang hebat. Rendah hati. Sekarang namanya diabadikan menjadi nama banyak masjid di Indonesia.

 

Everyday Mandarin

Kabupaten Anxi, Quanzhou adalah tempat asal kelahiran leluhur saya. Menurut cerita kakek saya (saya dapat cerita ini dari ayah saya), saat beliau berumur sekitar 8 tahun (sekitar 1923 kalau perhitungannya benar), menyeberang Nanyang (Laut China Selatan). Dan entah bagaimana bisa berlabuh di Sungai Musi dan bermukim di Palembang. Orang China berbondong-bondong lari ke selatan China bukan tanpa sebab. Di sana tanahnya ga bisa ditanami, tekanan pemerintah, pertikaian pemerintah yang kacau akibat Republic of China yang baru berdiri, dll. Intinya karena kemiskinan dan ingin mencari rasa aman, mereka menyabung nyawa ke selatan China. Tapi, pegunungan Kabupaten Anxi terkenal dengan tanaman Oolong tea yang paling terkenal di dunia, namanya 铁观(Tieguanyin). Sekitar 30-an tahun lalu, anak-anak kecil di kampung sana pasti celana belakangnya bolong (开裆裤). Tujuannya kalau mau berak atau kencing, bisa langsung jongkok dan berak di mana pun. Tokainya bisa dijadikan pupuk alami. Ibnu Batuta mungkin sudah melihatnya juga.

 

Komentator Spesialis

Maksudnya Cak ? Apa definisi bukan orang sembarangan ? Apa mereka yang ATM nya bukan dipegang istri, tapi dipegang sendiri ? Wkwkwk…

 

Lagarenze 1301

Kapan waktu saya ke Shanghai dan kebingungan mencari masjid untuk Salat Jumat. Staf hotel tempat saya menginap memberi petunjuk sederhana: naik taksi ke kawasan Fuyou Road. Ternyata sopir taksi malah mengantarkan ke Yu Garden. Setelah berjalan kaki beberapa saat menyusuri Yuyuan Old Street dan bertanya beberapa kali (lebih banyak dijawab gelengan kepala karena yang ditanya tidak paham bahasa Inggris), akhirnya masjid yang dimaksud ketemu juga: Shanghai Fuyou Road Mosque di 378 Fuyou Road. Saya tidak ingin bercerita mengenai tempat dan prosesi beribadahnya. Yang menarik bagi saya, di depan masjid yang lokasinya di deretan toko itu, terlihat beberapa pedagang emperan dan juga pengemis. Ada pengemis yang satu kakinya buntung. Karton seukuran 30×30 cm menggelantung di dadanya. Tentu saya tidak mengerti dengan tulisannya. Yang saya mengerti, ada QR Code di tengah. Artinya, kalau mau bersedekah, silakan transfer lewat QR Code tersebut. Saya sempat ingin bersedekah digital, tapi kemudian ingat saya hanya menggunakan WeChat dengan fitur standar, untuk chat saja. Untuk transaksi keuangan, perlu upgrade ke WeChat Pay. Begitulah, zaman sudah begitu maju, bersedekah ke pengemis di pinggir jalan tak perlu lagi merogoh dompet dan meletakkan uang ke dalam kaleng susu. Dan tidak perlu lagi beralasan ke diri sendiri sedang tidak punya uang pecahan kecil.

 

Jokosp Sp

Amin, Aamin, Amiin dan Aamiin memang mirip diucapan, tapi beda penulisan juga beda artinya. Amin artinya aman tenteram. Aamin artinya minta pertolongan. Amiin artinya jujur, terpercaya. Sedangkan Aamiin artinya kabulkanlah do’a kami. Maksud Abah mungkin Aamiin bukan Amin.

 

Handoko Luwanto

Nama: Yellow Bean, periode: 29-10-2023 s/d 04-11-2023 #.Edisi (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] #1.29-10-2023=Lao God Bless (8;263) [4;2] #2.30-10-2023=Gibran Birokrasi (3;62) [0;2] #3.31-10-2023=Yawan Shuuu (16;360)★⚾️ [1;11] #4.01-11-2023=Kawin Janji (12;284) [10;6] #5.02-11-2023=IKN Pelit (3;32) [1;0] #6.03-11-2023=Diaz Wayuu (3;129) [0;2] #7.04-11-2023=Kartika MK (7;100) [1;6] Total: (52;1,230)1★;1⚾️[17;29]

 

Bicara tentang sholat Jum’at, saya ada pengalaman yang unik. Hari itu pagi saya ada jadwal kunjungan ke kawasan industri Modern Cikande. Siangnya, saya harus buru buru ke bandara untuk perjalanan berikutnya. Meeting sampai jam 11:30 belun kelar juga. Padahal jam 12 sholat Jumat. Dan setelah itu harus segera cabut ke bandara. Saya semakin gelisah. Karena biasanya kalau urusan jadwal ketat begini, saya butuh waktu survey ringan menanyakan masjid mana yang sholat Jumatnya ekspres, wkwkwk… Akhirnya jam 11:45 an meeting selesai. Saya tanya ke klien saya dimana sholat Jumat. Mereka bilang di masjid PT sini saja Pak. Cuman waktunya nunggu pegawai selesai makan siang. Waduh ! Saya tanya lagi, kalau sekitaran sini dimana ? Dan saya iseng iseng tambahkan, yang sholat Jumatnya kilat ya Pak, wkwkwk… Klien saya tertawa. Dia menjelaskan bahwa masjid sekitaran situ di Banten, kalau sholat Jumat semua kilat. Kutbah full bahasa Arab dan pendek. Dan benar juga, ternyata masjid yang saya datangi kutbah full bahasa Arab, baca satu ayat Qur’an plus 1 hadist, doa doa dan selesai. Mantab !

 

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *