Kunjungan Wisatawan ke Berau Naik Pesat, Pemkab Optimistis Pariwisata Jadi Penggerak Ekonomi Baru

Sektor pariwisata di Kabupaten Berau terus menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data terbaru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, jumlah kunjungan wisatawan sepanjang 2024 melonjak signifikan, dari sebelumnya 422.592 kunjungan menjadi 557.214 kunjungan. Kenaikan lebih dari 134 ribu wisatawan ini dinilai menjadi sinyal kuat bahwa pariwisata semakin berperan sebagai sektor unggulan dan penggerak ekonomi daerah.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyebut peningkatan ini bukan sekadar angka statistik. Ia menilai bahwa tren positif tersebut menjadi bukti bahwa Berau kian dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Lonjakan jumlah wisatawan ini bukan hanya angka. Ini menunjukkan bahwa Berau semakin menjadi tujuan wisata dan mulai menjadi perhatian wisatawan nusantara maupun mancanegara,” ujarnya.

Sri menjelaskan bahwa peningkatan kunjungan wisatawan telah mendorong aktivitas ekonomi di sejumlah sektor pendukung, terutama usaha kuliner, kafe, restoran, perhotelan, hingga penyedia jasa transportasi wisata.

“Yang punya kafe, resort, restoran sudah mulai merasakan peningkatan ekonomi. Dunia usaha menggeliat, saya sangat bahagia melihat ini,” tuturnya.

Ia menilai bahwa perkembangan tersebut merupakan hasil sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha. Pemerintah menyediakan infrastruktur dan fasilitas, sementara pelaku usaha menangkap peluang dengan menghadirkan layanan yang lebih baik.

“Kami menyediakan fasilitas, pelaku usaha melihat peluang. Ini kerja sama yang baik,” katanya.

Berdasarkan pantauan Pemkab, sejumlah destinasi unggulan seperti Pulau Derawan, Maratua, Labuan Cermin, serta beberapa titik wisata dalam kota, terlihat semakin ramai terutama pada periode liburan dan akhir pekan.

Sri meyakini bahwa kondisi ini menunjukkan potensi besar sektor pariwisata untuk menjadi motor ekonomi baru di Berau, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekstraktif.

Bupati menegaskan bahwa sektor pertambangan tidak dapat diandalkan selamanya. Sumber daya alam yang tidak terbarukan, kata dia, memiliki batas usia dan harus diimbangi dengan penguatan sektor alternatif yang lebih berkelanjutan.

“Tambang itu ada batasnya. Tiga puluh sampai lima puluh tahun lagi bisa habis,” tegasnya.

Menurutnya, pengembangan pariwisata dan UMKM memiliki nilai ekonomi jangka panjang jika dikelola secara sistematis dan berkelanjutan.

“Pariwisata dan UMKM dapat menjadi sumber ekonomi baru jika dikelola dengan baik dan menjadi ekosistem yang saling mendukung,” jelasnya.

Pemkab Berau juga tengah mendorong pembangunan Creative Hub, yang akan difungsikan sebagai pusat kegiatan UMKM, kuliner, ekonomi kreatif, hingga ruang inkubasi bisnis bagi pelaku usaha lokal.

“Creative Hub ini akan menjadi wadah bagi anak muda Berau dan pelaku UMKM untuk berkembang, berkarya, dan memasarkan produk lokal,” terangnya.

Selain itu, penataan ruang kota juga terus dilakukan agar semakin ramah wisata, termasuk pengaturan pedagang, peningkatan kebersihan kawasan wisata, hingga penyesuaian jam operasional sektor ekonomi.

Melihat kenaikan lebih dari 134.622 kunjungan wisatawan hanya dalam satu tahun, Pemkab optimistis bahwa sektor pariwisata akan tumbuh lebih kuat pada 2025.

Sri pun mengajak seluruh pelaku usaha untuk terus menjaga kualitas pelayanan, keramahan, dan kenyamanan wisatawan.

“Mari kita songsong Berau sebagai destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur. Kita maju bersama dan sejahtera bersama,” pungkasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *