Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara), Mas’ud Rifa’i, menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltara pada 2025 meningkat dari tahun sebelumnya.
“Pada 2025 IPM mencapai mencapai 74,04. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yang 73,41. Tentunya peningkatan IPM ini menunjukkan adanya perbaikan pada semua aspek pembentuknya,” ujar Mas’ud, pekan lalu.
Ia menjelaskan bahwa IPM Kaltara selama periode 2020-2025, tercatat tumbuh rata-rata 0,84 persen per tahun. Hal itu, ujarnya, merupakan tren positif yang menunjukkan konsistensi pembangunan manusia di Kaltara.
Disebutkan pada aspek kesehatan, umur harapan hidup bayi yang lahir pada 2025 mencapai 73,68 tahun. Meningkat 0,11 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kaltara memiliki akses yang lebih baik ke layanan kesehatan dan memiliki gaya hidup yang lebih sehat,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk aspek pendidikan, harapan lama sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun naik dari 13,21 tahun menjadi 13,31 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas tumbuh dari 9,35 tahun menjadi 9,44 tahun.
“Peningkatan HLS dan RLS tersebut menunjukkan bahwa adanya perluasan akses pendidikan, sekaligus bertambahnya lama pendidikan yang ditempuh masyarakat,” kata Mas’ud.
Sedangkan pada aspek standar hidup layak mencatat kenaikan paling signifikan, dengan rata-rata pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan pada 2025 meningkat sebesar Rp371 ribu, atau tumbuh 3,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini menjadi sinyal bahwa daya beli masyarakat Kaltara ikut membaik,” ujarnya. (Muhammad Efendi)
