KPK Siapkan SP3

Kasus Mantan Gubernur Kaltim AFI

Pemakaman Awang Faroek Ishak di kampung halamannya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bela sungkawa atas meninggalnya Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak. Terkait kasus almarhum, KPK akan menghentikannya.

“KPK turut berduka cita atas berpulangnya Sdr. Awang Faroek Ishak. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika pada Senin, 23 Desember 2024.

Lebih lanjut, kata Tessa, KPK akan mengeluarkan surat SP3 (Surat Penghentian Penyidikan) ketika surat kematian diterima.

“Bahwa surat perintah penyidikan atas nama yang bersangkutan akan dikeluarkan SP3 oleh KPK setelah surat kematian diterima dan diproses secara administrasi,” lanjut Tessa.

Diketahui, Awang Faroek Ishak merupakan tersangka dalam kasus dugaan perizinan usaha pertambangan (IUP) di Provinsi Kaltim.

Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama beberapa orang lainnya, yakni Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) Kaltim Dayang Donna Walfiaries Tania, dan Rudy Ong Chandra selaku Komisaris PT Sepiak Jaya Kaltim, PT Cahaya Bara Kaltim, PT Bunga Jadi Lestari dan PT Anugerah Pancaran Bulan, dan Pemegang Saham 5 persen PT Tara Indonusa Coal.

Dikutip NomorsatuKaltim, mantan anggota DPR RI ini sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan.

Wakil Direktur Medik dan Perawatan RSKD, Dokter Ari mengungkapkan, sekitar 12.00 Wita saat tiba di RSKD, kondisi pasien masih dalam keadaan sadar.

Namun, kondisi itu terus menurun hingga akhirnya tim perawat membawa pasien ke ruang ICU (Intensive Care Unit).

Berdasarkan informasi dari instagram resmi @Pemprov_Kaltim, menyebutkan bahwa Pemerintah Kalimantan Timur menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya Prof. Dr. H. Awang Faroek Ishak (Gubernur Kalimantan Timur periode 2008 – 2013 dan 2013 – 2018).

“Kami kehilangan seorang pemimpin vidioner, tokoh pembangunan, dan panutan yang telah memberikan dedikasi luar biasa bagi kemajuan Kalimantan Timur.

“Semangat, pemikiran, dan jasa beliau akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” tulis caption dalam postingan tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menyebut, saat mendapat kabar dari grup WhastApp SKPD Kaltim, yang mana mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak telah dirawat di RSKD. Dirinya langsung berangkat ke Balikpapan untuk membesuknya.

“Saya dapat kabar dari Pak Direktur RSKD di grup SKPD, bahwa Pak Awang dirawat di sini dan sudah masuk ICU. Saya mau jenguk ternyata malam ini, sekitar 5 menit di sini beliau sudah berpulang,” ungkap perempuan yang akrab disapa Sri itu.

Dirinya tidak mengetahui riwayat atau penyakit apa yang diderita almarhum Awang Faroek. Diketahui, almarhum Awang Faroek dibawa ke rumah duka di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

“Senin 23 Desember dikebumikan di Tenggarong, di pemakaman keluarga Kelambu Kuning. Kalau rumah duka Jalan Basuki Rahmat,” pungkasnya.

Pemakaman berlangsung di Kuburan Muslimin Kelurahan Sukarame, Kecamatan Tenggarong, di sebelah makam putranya, Awang Ferdian Hidayat.

Sanak saudara, kerabat, dan keluarga yang hadir tak kuasa menahan air mata. Doa mengiringi kepergian almarhum, yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting pembangunan Kaltim. Ratusan pelayat turut menghadiri pemakaman, termasuk tokoh-tokoh ternama seperti mantan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Farid Wajdi, Sultan Aji Muhammad Arifin, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono.

“Saya sekarang menjadi kepala rumah tangga untuk keluarga. Sebagai anak tertua, saya harus memberi contoh yang baik untuk adik-adik dan anak-anak,” ujar  Putri Awang Faroek Ishak, Dayang Donna Walfiares Tania, usai pemakaman.

Dayang Donna juga mengingat pesan Sang Ayah, ketika Dia menghadapi kekalahan di Pilkada.

“Papah bilang, kalah menang itu biasa. Jatuh bangun dalam perjuangan adalah hal yang wajar. Jangan pernah takut untuk terus berjuang,” kenangnya.

Dayang Donna mengungkapkan kebingungannya saat almarhum memilih untuk dirawat di Balikpapan alih-alih RSUD Abdul Wahab Sjahranie. “Papah meminta langsung dibawa ke Balikpapan pada pukul 10.00 pagi. Saya sempat menelepon direktur rumah sakit, tapi akhirnya Saya baru sadar, mungkin dia ingin pulang dengan caranya sendiri,” jelasnya.

Saat membawa jenazah pulang melalui jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), Dia merasa almarhum ingin merasakan salah satu hasil karya pembangunan yang dirampungkannya.

“Jalan tol dan Jembatan Mahakam Kembar adalah warisan papah untuk Kaltim. Perjalanan itu membuat saya sadar betapa besar dedikasinya,” kata Dayang Donna.

Awang Faroek Ishak meninggalkan banyak kenangan melalui pembangunan infrastruktur di Kaltim selama menjabat sebagai Gubernur selama dua periode. Jalan tol Balikpapan-Samarinda dan Jembatan Mahakam Kembar adalah beberapa warisan yang terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Beliau pernah berkata kepada saya, ‘Dekati masyarakat dengan tulus dan ikhlas. Jangan bergantung pada harta, tetapi gunakan hati,” kenang Dayang Donna, mengutip salah satu pesan bijak sang ayah.

Kepergian Awang Faroek Ishak meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan masyarakat Kaltim. Namun, semangat dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan terus menjadi inspirasi untuk generasi mendatang.(disway/salsa/ari/arie)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *