Inflasi year on year (yoy) Tanjung Selor pada Januari lalu, tercatat sebesar -0,93 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) mencapai 103,52.
Kepala BPS Bulungan, Yuda Agus Irianto mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2025, secara umum menunjukkan adanya penurunan. Ini berdasarkan hasil pemantauan BPS Bulungan.
Kemudian, secara month to month (mtm) dan year to date (ytd) masing-masing sebesar -1,58 persen dan -1,58 persen.
Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga, yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,84 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,26 persen, kesehatan sebesar 1,18 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,88 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,37 persen, dan transportasi sebesar 0,52 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,1 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,43 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 10,8 persen,” kata Agus, Rabu (5/2/2025).
Kemudian, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks atau sebesar 0,00 persen, adalah kelompok pendidikan.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada Januari 2025,
antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, bawang merah, ikan bandeng, terong, beras, ikan tongkol, bawang putih, sigaret kretek mesin (SKM) dan telur ayam ras.
“Komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, sabun cair, sabun detergen bubuk, sabun mandi cair, udang basah, telepon seluler, minyak goreng, dan bensin,” sebutnya.
Sementara, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Januari 2025, antara lain daging ayam ras, cabai rawit, bayam, kopi bubuk, udang basah, sewa rumah, tomat, ikan layang, kangkung, dan bawang putih.
“Untuk komoditas yang memberikan andil deflasi mtm, antara lain tarif listrik, ikan bandeng, beras, dading babi, sabun detergen bubuk, bahan bakar rumah tangga, detergen cair, pembersih lantai, obat dengan resep, sabun cair,” ujarnya.
Pada Januari 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil sumbangan inflasi yoy, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,11 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,21 persen, kelompok transportasi sebesar 0,07 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.
“Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yoy yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,28 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, budaya, dan kelompok pendidikan memberikan andil sangat kecil, atau sebesar 0,00 persen,” ujarnya. (ALAN)












