SEBAGAI upaya mengembangkan kekayaan budaya Kabupaten Berau sekaligus pemberdayaan kaum perempuan dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau melakukan pelatihan pengembangan tenun dan menjahit serta perancangan busana.
Pelatihan pengembangan tenun dilaksanakan selama 9 hari, mulai tanggal 25 November hingga 3 Desember 2024, bertempat di Sentra Tenun Kampung Sukan Tengah.
Sementara, pelatihan menjahit perancang busana dilaksanakan selama 10 hari, mulai tanggal 25 sampai dengan 10 Desember 2024 bertempat di ruang pertemuan Diskoperindag Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau, Eva Yunita mengatakan, para peserta pelatihan merupakan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Berau, dengan jumlah peserta 47 orang dengan sasaran para pengrajin tenun dari Kampung Sukan Tengah, Trans Sambaliung, Dan Trans Kampung Tumbit Melayu.
“Selanjutnya, pelatihan menjahit dan perancang busana dengan jumlah peserta 20 orang, dan peserta pelatihan ini merupakan alumni pada pelatihan menjahit yang telah kita laksanakan beberapa kali, dalam artian bahwa peserta pelatihan menjahit ini telah mempunyai kemampuan dasar menjahit,” katanya.
Adapun dasar pelaksanaan melalui Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Diskoperindag Berau melalui program perencanaan dan pembangunan industri tahun 2024.
Tujuan pelatihan itu sendiri ialah agar memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan dalam mengembangkan produk tenun dengan cara menciptakan motif baru atau menggabungkan teknik tenun dengan teknik produk lainnya.
“Misalnya menggabungkan teknik tenun ikat dengan teknik batik, sehingga menghasilkan produk baru yang disebut nuntik,” jelasnya.
Selain itu, tujuan pelatihan ini juga untuk memperkaya kemampuan mendesain para pengrajin dan mampu membuat motif baru yang menarik bagi konsumen.
“Serta memberikan kemampuan atau keterampilan dalam merancang dan menjahit pakaian yang lebih profesional permintaan pasar atau konsumen sesuai dengan yang diharapkan,” ucapnya.
Dengan pelatihan ini, Eva berharap, para peserta dapat memahami dan meningkatkan kualitas produk dengan keanekaragaman dan variasi produk.
“Dan juga terampil dalam merancang dan membuat atau menjahit busana sesuai pola atau motif, baik tenun maupun batik secara profesional sesuai kebutuhan konsumen atau pasar,” sambungnya.
Untuk diketahui, narasumber pelatihan diversifikasi produk tenun ini berasal dari Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, yaitu Basori dan Eko Santoso, sedangkan narasumber pelatihan merancang dan menjahit busana merupakan putri asli Berau, yaitu Anisah Dhiya Azizah.
“Semoga pelaksanaan pelatihan ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua,” harapnya.
Pembukaan pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said. Dalam sambutannya, Said menyampakan atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, ia menyambut baik terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dalam upaya mengembangkan khazanah kekayaan budaya Kabupaten Berau sekaligus melaksanakan pemberdayaan kaum perempuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Sebagaimana kita amati, kerajinan tenun saat ini sangat digemari. Apalagi, Kabupaten Berau sebagai daerah tujuan wisata, tentunya menjadikan produk kerajinan tangan seperti tenun dan batik, memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan,” katanya.
Kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan, terutama karena di Berau sudah memiliki sentra tenun dan komunitas pengrajin di Kampung Sukan Tengah dan beberapa kampung lainnya.
“Kegiatan ini, saya harapkan dapat menambah kreativitas ibu-ibu, agar dapat menghasilkan produk tenun yang bukan hanya menarik dari sisi tampilan, tetapi juga berkualitas, seperti produk tenun yang beredar di pasaran,” harapnya.
Said berharap, kegiatan ini akan semakin mendekatkan jarak pengrajin dengan konsumen sehingga keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar.
“Untuk itu, saya mendorong jajaran Diskoperindag, Dekranasda, dan seluruh perangkat terkait, agar dapat terus melakukan pendampingan kepada ibu-ibu dan pengrajin kita,” ujarnya.
“Saya berharap, ibu-ibu sekalian mendapatkan bekal berusaha dari pelatihan ini, sehingga bisa lebih mandiri dari sisi ekonomi. Dan ikutilah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya. (RIZAL)












