Kebut Sertifikasi Pemandu Wisata

“Kita memiliki sekitar 287 titik destinasi wisata. Tapi dari 150 guide yang terdaftar, baru 15-20 pesen yang tersertifikasi,” Nurjatiah.

MESKI memiliki ratusan destinasi wisata potensial, kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata Kabupaten Berau dinilai masih perlu ditingkatkan. Dari sekira 150 pemandu wisata yang terdaftar di Perhimpunan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Berau, baru 15 hingga 20 persen di antaranya yang memiliki sertifikasi profesi resmi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Nurjatiah, yang mengatakan bahwa kondisi tersebut menjadi dasar pemerintah daerah untuk terus menggelar program sertifikasi bagi pemandu wisata di Bumi Batiwakkal.

“Kita memiliki sekitar 287 titik destinasi wisata. Tapi dari 150 guide yang terdaftar, baru 15-20 pesen yang tersertifikasi. Karena itu kami adakan terus pelatihan dan sertifikasi agar mereka punya identitas dan profesional di bidangnya,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Program sertifikasi profesi ini telah dijalankan Disbudpar Berau sejak dua tahun terakhir. Pada 2024, pelatihan diikuti oleh 25 peserta, sementara tahun ini meningkat menjadi 30 peserta yang berasal dari 13 kecamatan.

Program tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Angin Mammiri Makassar, yang telah menjalin nota kesepahaman dengan Pemkab Berau sejak dua tahun lalu. Peserta yang dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi serta ID profesi resmi sebagai pemandu wisata tersertifikasi.

“Setelah sertifikasi, para guide wajib melaporkan jumlah tamu yang mereka layani setiap tahun melalui link yang telah kami siapkan,” jelasnya.

Selain pemandu wisata, Disbudpar Berau juga mulai memperluas program sertifikasi ke sektor lain, seperti pekerja hotel dan pelaku usaha pariwisata. Menurut Nurjatiah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi syarat utama untuk membangun industri pariwisata yang berdaya saing tinggi. (MAULIDIA AZWINI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *