Kementerian Pendidikan terbagi di Kabinet Merah Putih, beberapa program sudah berjalan sebelumnya, salah satunya Kurikulum Merdeka. Bagaimana nasib kurikulum tersebut nantinya?
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan kelanjutan nasib dari Kurikulum Merdeka yang digagas oleh menteri sebelumnya, Nadiem Makarim.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan kebijakan pendidikan yang selama ini dianggap baik.
“Kita akan melestarikan dan menjaga yang sudah ada selama ini dan kemudian mencoba meningkatkan kebaikan pendidikan nasional pada masa yang akan datang,” kata Mu’ti ketika ditemui di Jakarta, 21 Oktober 2024.
Namun begitu, ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian untuk perbaikan setiap kebijakan yang diperlukan.Begitu pula dengan Kurikulum Merdeka yang masih sangat muda diterapkan di Indonesia.
“Kami juga harus mengkaji, ya, kurikulum ini kan masih baru. Bahkan, penerapannya walaupun sudah dinyatakan harus diterapkan semuanya kan juga dalam praktiknya juga belum semua satuan pendidikan dapat melaksanakan,” lanjutnya.
Sekretaris Umum Muhammadiyah tersebut mengaku tak ingin buru-buru mengambil kebijakan, terlebih kurikulum merupakan hal yang sangat berdampak bagi masyarakat.
“Jadi kita lihat, lah. Kita tidak akan buru-buru mengambil kebijakan. Apalagi memang ada polemik yang sekarang ini juga memang masih terus terjadi di masyarakat,” tuturnya.
Sehingga, “Kami ingin agar kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah kebijakan yang memang sesuai dengan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.”
Menurutnya, yang terpenting adalah kebijakan yang diambilnya menjadi bagian dari aktualisasi dan realisasi dari program Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kurikulum Merdeka
Dikutip dari laman resmi Kemendikbudristek, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Karakteristik Kurikulum Merdeka, Pengembangan Soft Skills dan Karakter, Fokus pada Materi Esensial, dan Pembelajaran yang fleksibel
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menanggapi program mantan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim yakni Kurikulum Merdeka.
Menurutnya, segala hal yang sudah berjalan baik di era sebelumnya, maka akan dilanjutkan. Sementara yang belum baik, lanjutnya, bisa dievaluasi atau diperbaiki.
Oleh karena itu, ia memastikan bahwa Kurikulum Merdeka akan terus berjalan dengan tetap melakukan perubahan.
“Kalau ada yang masih kurang, entah itu regulasinya atau skenarionya, ya itu diperbaiki dulu. Tapi jangan sampai memberhentikan proses pendidikan. Tadi kan saya bilang, kita lanjutkan dengan berbagai macam perbaikan yang diperlukan. Kalau sudah baik, ya sudah, yang belum baik, perbaiki,” ucapnya.
Selain itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan bahwa pihaknya ingin membangun pembelajaran yang membahagiakan.
“Pendidikan berhasil kalau anak didiknya dan pendidiknya itu sama-sama merasa bahagia. Pembelajaran yang membahagiakan, anaknya senang, gurunya senang, sehingga tercapailah yang namanya itu target pembelajaran,” tutur Satryo ketika ditemui di Jakarta, 21 Oktober 2024.
Dalam hal ini, perbaikan dilakukan seiring dengan berjalannya pendidikan.”Yang dikerjakan itu perbaiki apa-apa yang masih kurang baik selama ini. Pendidikan jalan terus, tidak boleh berhenti. Sambil jalan perbaiki supaya yang diharapkan terwujud lima tahun ke depan itu bisa tercapai. Prinsipnya pendidikan adalah proses yang dinamis,” tegasnya.
Program MBKM
Di era Nadiem Makarim, digulirkan pula Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
MBKM adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.
Kegiatan MBKM. Apa itu Kampus Merdeka? Magang Bersertifikat. Studi Independen. Kampus Mengajar.Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Membangun Desa (KKN Tematik). Proyek Kemanusiaan. Riset atau Penelitian.(disway.id/arie)