Jumlah Penduduk Miskin Menurun

Jumlah penduduk miskin di berau tercatat mengalami penurunan

BADAN Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau melaporkan adanya penurunan jumlah penduduk miskin. Kepala BPS Berau, Supriyanto, menyampaikan bahwa jumlah penduduk miskin saat ini tercatat sebanyak 12.350 jiwa, berkurang 910 jiwa dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 yang berjumlah 13.260 jiwa.

Dirinya menjelaskan, penurunan tersebut diukur berdasarkan pengeluaran makanan dan non-makanan per bulan. Selain itu, BPS Kabupaten Berau rencananya akan kembali melakukan penghitungan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 mendatang.

“Penurunan ini mencatatkan penurunan sebesar 0,46 persen dibandingkan tahun 2023,” ujar Supriyanto, Minggu (12/1/2025).

Supriyanto menambahkan, dalam 10 tahun terakhir, jumlah penduduk miskin di Berau mengalami lonjakan terbesar pada tahun 2021, yang mencapai 13.620 jiwa akibat dampak pandemi COVID-19. Namun, sejak tahun 2022, dengan berbagai program pemulihan ekonomi, jumlah penduduk miskin mulai menunjukkan penurunan meskipun belum kembali ke angka sebelum pandemi.

Selain mencatatkan penurunan jumlah penduduk miskin, Supriyanto juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan dimensi lain dalam mengukur kemiskinan, seperti kedalaman dan keparahan kemiskinan.

BPS menggunakan pendekatan basic needs approach atau pendekatan kebutuhan dasar untuk mengukur kemiskinan. Pendekatan ini memandang kemiskinan sebagai ketidakmampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar baik makanan maupun non-makanan.

“Kebutuhan dasar ini diukur menggunakan dua indikator utama, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM),” jelas Supriyanto.

Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, GKM diukur berdasarkan pengeluaran untuk kebutuhan minimum makanan yang setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari. Sebanyak 52 jenis komoditas, termasuk padi-padian, ikan, daging, telur, sayuran, buah-buahan, dan bahan pangan lainnya, digunakan dalam perhitungan GKM.

Sementara itu, GKNM mencakup kebutuhan dasar untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan, dengan komoditas yang diukur sebanyak 51 jenis di perkotaan dan 47 jenis di pedesaan.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Garis Kemiskinan Kabupaten Berau pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 731.250 per kapita per bulan, meningkat dibandingkan dengan Garis Kemiskinan pada Maret 2023 yang sebesar Rp 677.819 per kapita per bulan. (RIZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *