Ribuan pencari kerja memadati Job Fair 2025 yang digelar di Tarakan Mall pada Minggu, 29 Juni 2025.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tarakan, Agus Sutanto menyebut, sebanyak 12 perusahaan berpartisipasi dengan membuka sebanyak 510 lowongan kerja.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun lalu yang sebanyak 300 lowongan kerja. “Harapannya, dengan bertambahnya jumlah lowongan, akan berdampak positif terhadap serapan tenaga kerja,” kata Agus.
Namun, di balik antusiasme yang tinggi, sejumlah kalangan menyampaikan catatan kritis terkait efektivitas pelaksanaan Job Fair.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah, durasi kegiatan yang hanya berlangsung satu hari, yang dinilai terlalu singkat untuk menampung proses seleksi dan asesmen ribuan pelamar dengan latar belakang beragam.
“Banyak pelamar tidak sempat mengakses semua booth perusahaan, bahkan sebagian hanya sempat mengisi formulir tanpa interaksi lebih lanjut,” ujar seorang pencari kerja yang enggan disebut namanya.
Namun, pelamar kerja lainnya, mengaku bersyukur, karena masih ada perusahaan yang membuka peluang bagi lulusan SMA/sederajat.
“Sekarang ini susah cari kerja. Banyak yang minta minimal S-1. Saya berharap bisa lolos, karena ini kesempatan yang jarang,” tuturnya.
“Kita berharap kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus diadakan. Karena sangat membantu bagi teman-teman yang mencari kerja,” tambahnya.
Hanya saja, agar tidak terkesan sebagai kegiatan seremonial tahunan, banyak pihak berharap ke depan pelaksanaannya lebih ditingkatkan. Baik dari sisi durasi, jumlah dan jenis perusahaan, maupun dukungan pelatihan kerja berkelanjutan untuk para pencari kerja yang belum terserap. (Alan)