Janji Cari Solusi, Inflasi Kaltim di Atas Rata-Rata Nasional

Inflasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sedang tidak baik-baik saja, bahkan secara nasional termasuk yang tertinggi. Kok bisa?

Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menyatakan, akan mencari solusi untuk mengatasi inflasi Benua Etam yang masih berada di atas angka inflasi nasional.

Salah satunya, kata Akmal, menjaga kelancaran distribusi beras di sejumlah kabupaten/kota di Benua Etam. Serta menekan harga tiket transportasi udara yang terus melambung tinggi.

Akmal Malik mengatakan, Perum Bulog telah memastikan stok beras untuk Kalimantan Timur dalam kondisi aman. Hanya saja kemungkinan terjadi kendala saat distribusi atau penyaluran.

“Ini yang akan kita telusuri lagi, salah satu penyebab tersendatnya distribusi beras,” katanya usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 yang digelar Kementerian Dalam Negeri secara virtual, Rabu (3/1/2024).

Akmal Malik menambahkan, pihaknya akan meminta bantuan aparat terkait, agar proses penyaluran kebutuhan pokok bisa berjalan lancar hingga ke pedagang atau pasar.

Pj Gubernur menegaskan akan segera menindaklanjuti arahan Mendagri Tito Karnavian dan Tim Pengendali Inflasi Pusat. Terutama terkait angka inflasi Kaltim sebesar 3,46 persen. Angka ini masih berada di atas angka nasional.

“Sebenarnya dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 5,29 persen, angka inflasi 3,46 persen masih wajar. Namun kita akan tetap melakukan pengendalian inflasi bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah,” kata Akmal Malik.

Selain beras, transportasi udara juga menjadi penyebab tingginya inflasi di Kalimantan Timur.

Akmal menyebut bahwa tingginya intensitas pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) berpengaruh terhadap kenaikan permintaan tiket pesawat.

“Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Apakah meminta tambahan penerbangan atau solusi lain. Yang jelas kita punya dua bandara representatif, pertama Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan sebagai alternatif ada Bandara APT Pranoto di Samarinda,” kata Akmal Malik.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 digelar Kementerian Dalam Negeri di Sasana Bhakti Praja, Rabu (3/1/2024).

Rapat koordinasi ini dipimpin Mendagri Tito Karnavian dan diikuti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog dan kementerian/lembaga terkait, serta gubernur, bupati/wali kota se-Indonesia.

Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94 persen dengan tingkat inflasi di angka 2,61 persen. Dimana Indonesia berhasil masuk pada kategori negara dengan angka inflasi rendah.

“Kita lihat di virtual meeting ini ada sekitar 714 peserta dari kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi, kabupaten/kota seluruh Indonesia. Saya ingatkan jangan bosan dengan penanganan inflasi, terutama menyangkut stabilisasi harga dan stok barang pangan,” ungkap Tito Karnavian.

Tito menyebut inflasi pada Desember 2023 sebesar 0,41 persen merupakan angka inflasi paling rendah selama 20 tahun terakhir, yang dipengaruhi oleh kelompok makanan (cabai merah, bawang merah, tomat, telur ayam ras, cabai rawit), minuman dan tembakau.

“Inflasi terkendali. Namun harus diwaspadai kenaikan inflasi month to month dari November ke Desember 2023, meskipun angkanya terkesan kecil,” tegas Mendagri.

BERAU MASIH AMAN

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual pada Rabu (3/1/2024).

Selain membahas perkembangan inflasi di setiap daerah. Termasuk beberapa faktor penyebab serta upaya yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam mengendalikan laju inflasi, rakor juga sebagai bentuk evaluasi perkembangan inflasi pascalibur Natal dan tahun baru.

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengatakan, beberapa arahan yang disampaikan dalam rakor, akan menjadi catatan untuk segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

“Tadi sudah disebutkan beberapa faktor yang memengaruhi laju inflasi. Nah, itulah yang menjadi perhatian kita bersama,” kata Sri Juniarsih.

Namun, dia menyatakan bahwa inflasi di Berau masih tergolong aman.

Karena, upaya yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Berau sangat aktif dan maksimal. “Alhamdulillah tahun ini aman-aman aja,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang sudah bagus ekonominya, justru pertumbuhannya tidak terlalu signifikan.

“Karena dia (daerah lain) mempertahankan yang ada,” imbuhnya.

Dirinya mengungkapkan, kontribusi sektor pertanian di Berau hanya 10 persen.

Ada satu komoditas yang masih mendominasi, yaitu sektor batu bara sebesar 59 persen.

“Di situ kita ada sektor-sektor dominan. Bisa saja kita upayakan di sektor pertanian mati-matian, tapi lihat dulu distribusinya berapa persen,” ungkapnya.

Dia pun menginginkan agar ekonomi Berau tak hanya bertumpu pada batu bara saja, namun bisa juga dari pariwisata atau lainnya. Tentu saja, hal tersebut membutuhkan waktu.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, perkembangan inflasi global, Indonesia menduduki posisi ke-53 dari 186 negara, atau peringkat ke-7 dari 24 negara G-20, dan peringkat ke-4 dari 11 negara di ASEAN.

“Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS, maka tingkat inflasi bulan ke bulan (Desember 2023 terhadap November 2023) sebesar 0,41%, sedangkan inflasi tahun ke tahun dan inflasi tahun kalender (Desember 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,61%,” ujar Mendagri.

Sementara, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, angka mounth to mounth merupakan yang terendah selama 20 tahun terakhir, jika dibandingkan pada Desember di tahun-tahun sebelumnya.

Dia memaparkan, Desember 2023, beras masih mengalami inflasi yaitu sebesar 0,48%. Tingkat inflasi ini relatif lebih rendah dibandingkan Desember tahun sebelumnya yang sebesar 2,30%.

“Jumlah kota yang mengalami inflasi beras mengalami penurunan pada Desember 2023, di mana 56 kota mengalami inflasi, 23 kota mengalami deflasi, dan 11 kota stabil,” ujarnya.

Perkembangan produksi jagung nasional pipilan kering kadar air 14%, Januari 2023-Februari 2024 (juta ton), produksi jagung nasional dalam pipilan kering diperkirakan mengalami penurunan sepanjang Januari-Februari 2024.

“Secara historis, terdapat asosiasi antara perkembangan harga jagung dan harga daging ayam ras dan telur ayam ras yang ditransmisikan melalui kenaikan harga pakan ternak,” ungkapnya.

Amalia menjelaskan, untuk faktor penyebab inflasi tertinggi, di antaranya makanan, minuman dan tembakau, transportasi, rekreasi, olahraga dan budaya, perawatan pribadi serta jasa lainnya.

“Kalau komoditas yang dominan memberikan andil pada inflasi yaitu beras, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, dan daging ayam ras,” sebutnya.

Dia juga mengatakan, dampak El Nino menyebabkan mundurnya musim tanam dan potensi penurunan produksi pangan.

“Sudah ada upaya kementerian/lembaga untuk mengantisipasinya, di antaranya melalui percepatan tanam,” ujarnya.

Akibat faktor cuaca, lanjut Amalia, musim tanam dan panen mundur.

Diperkirakan puncak panen terjadi pada April-Mei 2024. “Perlu berjaga-jaga, karena ada risiko musim panen pada saat curah hujan tinggi,” imbuhnya.(***)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *