Pada peringatan Hari Ikan Nasional 2024, Dinas Perikanan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Berau me-launching produk olahan ikan dalam kaleng yang diproduksi sejumlah UMKM di Bumi Batiwakkal. Inovasi ini menjadi yang pertama di Kalimantan Timur.
Kabid Penguatan Daya Saing Produk Perikanan, Dewi Rosita menjelaskan, Dinas Perikanan Berau berupaya meningkatkan potensi sektor perikanan di Kabupaten Berau. Dengan pengalengan, diharapkan roduk UMKM yang ada dapat dipasarkan lebih luas dan lebih awet, sehingga bisa menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Berau.
“Ide awalnya adalah oleh-oleh khas dari Yogyakarta seperti gudeg kaleng. Kita implementasikan ke Berau,” ucapnya kepada Disway Kaltim pada Senin (11/11/2024).
Dirinya menjelaskan, pada 26 Oktober lalu Dinas Perikanan Berau memberikan hibah berupa mesin pengalengan kepada SMK 3 Berau, untuk dimanfaatkan dalam produksi olahan ikan tersebut, kemudian juga memberikan pelatihan penggunaan mesin tersebut.
Alasan dipilihnya SMK 3 Berau, menjadi binaan Dinas Perikanan dalam mengembangkan produk olahan perikanan adalah, lokasi sekolah yang berada di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, sehingga mampu menjangkau UMKM yang memproduksi produk tersebut. Selain itu, SMK 3 Berau juga sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), aspek tersebut penting karena menjadikan SMK 3 memiliki keleluasaan pengelolaan keuangan dan penerapan praktik bisnis yang sehat.
“Bantuan yang kita berikan berupa mesin pengalengan dan 100 pcs kaleng. Mereka nantinya hanya memungut biaya jasa pengalengan dari UMKM, semantara produk olahan perikanan tetap diproduksi oleh masyarakat,” paparnya.
Saat ini sudah ada 19 varian olahan makanan kaleng yang diproduksi, mulai dari olahan ikan tongkol, kepiting, hingga cumi-cumi. Lebih lanjut dijelaskan Dewi, kemampuan produksi saat ini mencapai 600 kaleng setiap harinya.
“Masyarakat bisa mengolah produk dari rumah maupun langsung di SMK 3. Kalau yang jauh seperti masyarakat dari Pulau Maratua biasa memproduksi di SMK 3, tapi yang rumahnya dekat biasa membawa hasil olahan jadi,” jelasnya.
Langkah inovatif ini dilakukan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Berau, khusunya yang berda di kawasan pesisir. Mengingat berau memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup melimpah, maka sudah sepatutnya hal tersebut dikembangkan dan membawa peningkatan perekonomian bagi masyarakat.
Saat ini, Dinas Perikanan Berau sedang berupaya untuk medaftarkan produk olahan ikan kaleng ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mengurus sertifikasi halal. Tujuannya untuk meyakinkan calon konsumen bahwa produk hasil perikanan yang diproduksi oleh UMKM Berau sudah dipastikan aman dan halal.
“Kita sedang mengupayakan produk terdaftar di BPOM dan MUI,” tegasnya.
Adapun target marketing yang ditetapkan Dinas Perikanan Berau adalah para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Berau. Berbagai upaya promosi juga telah dilakukan seperti memajang produk tersebut pada peringatan Hari Ikan 2024.
“Target pembeli adalah wisatawan, sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang setelah berkunjung ke Berau,” tandasnya.
Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Berau, Sufian Agus mengatakan, potensi perikanan Berau sangat luar biasa, sepatutnya selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut sebagaimana amanah UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yakni bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Saya mendorong Dinas Perikanan, Dikoprindag, pihak swasta dan peminat ikan hias untuk meningkatkan sektor perikanan di Bumi Batiwakkal,” tegas Sufian Agus.
Peringatan Hari Ikan 2024 mengambil tema ‘Ikan sebagai Sumber Protein untuk Kemandirian Pangan dn Menunjang Program Makan Bergizi Gratis’. Pemkab Berau memberi perhatian besar pada kebutuhan gizi karena meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
“Sumber makanan yang baik tentu bisa menurunkaan angka stunting,” ucapnya.
Dirinya menilai, Berau tidak akan kekurangan potensi ikan, hanya dibutuhkan kreatifitas untuk mengolah dan menyimpan olahan perikanan agar lebih awet dan higienis sehingga menjaga setiap protein dan nilai gizi yang ada.
Terkait produk olahan kaleng hasil inovasi Dinas Perikanan Berau, dirinya berkomitmen untuk ikut mempromosikan produk tersebut ke Pemprov Kaltim.
“Karena ini yang pertama di Kaltim, sehingga harus kita dukung penuh,” pungkasnya.
Launching pengalengan ini diketahui bersamaan dengan agenda Festival Ikan Hias Batiwakkal, yang setiap tahunnya menjadi agenda rutin, kerja sama Komunitas Ikan Hias Berau dan Dinas Perikanan.(RM/ADVERTORIAL/ARIE))