PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Berau berkomitmen meningkatkan daya tarik investasi di wilayahnya. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menyampaikan bahwa upaya peningkatan investasi tidak hanya bergantung pada promosi semata, tetapi juga diiringi dengan pembangunan infrastruktur, penyediaan layanan yang memadai, serta penyederhanaan proses perizinan.
“Kami terus berupaya menarik minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk melirik potensi besar yang dimiliki Berau,” ujar Sri Juniarsih, Senin (16/12/2024).
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menurutnya, kerja sama yang erat antara semua pihak akan mendukung keberlanjutan investasi di Berau.
“Kami ingin menjadikan Berau tidak hanya sebagai destinasi investasi yang menarik, tetapi juga sebagai contoh daerah yang mampu memanfaatkan investasi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya,” tambahnya.
Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Berau menunjukkan pencapaian investasi yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, surplus investasi tercatat mencapai 110 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi Berau.
Sementara pada tahun 2022, target investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp4 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) ditargetkan sebesar US$38 juta dengan kurs Rp14.350. Meski demikian, realisasi PMDN hanya mencapai Rp2,6 triliun. Namun, PMA justru melampaui target dengan capaian US$48 juta, meningkat 27 persen dari yang ditargetkan.
“Secara keseluruhan, total investasi PMA dan PMDN pada 2022 mencapai Rp3,3 triliun atau sekitar 75 persen dari target. Meskipun angka ini belum maksimal, namun menunjukkan potensi besar yang bisa terus kami kembangkan,” jelas Mukri, Penata Kelola PM Ahli Madya DPMPTSP Berau.
Mukri juga menambahkan, salah satu tantangan yang dihadapi pada 2022 adalah kurangnya pemahaman pelaku usaha mengenai pelaporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
“Kami terus memberikan pendampingan melalui sosialisasi langsung agar pengusaha memahami pentingnya LKPM sebagai bagian dari upaya menjaga transparansi investasi,” katanya.
Sektor pertambangan menjadi kontributor terbesar pada 2022 dengan nilai investasi Rp133,5 miliar, diikuti oleh sektor perkebunan sebesar Rp58,8 miliar, dan kehutanan Rp2 miliar. Sektor industri makanan menyumbang Rp34 miliar, sementara perdagangan dan reparasi mencatat Rp3,8 miliar.
Investasi PMA juga mencatatkan kinerja positif dengan sektor pertambangan menyumbang US$1,3 juta, perkebunan US$1 juta, dan industri makanan US$891 ribu.
Pada 2023, Kabupaten Berau berhasil mencatatkan lonjakan investasi yang signifikan. Dari target PMDN sebesar Rp3,5 triliun, realisasi investasi mencapai Rp5,5 triliun atau 121 persen. Sementara itu, realisasi PMA mencapai 69 persen dari target, dengan nilai US$47 juta dari target US$67,5 juta.
“Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan dan mencerminkan peningkatan kepercayaan investor terhadap Berau,” ungkap Mukri.
Sektor pertambangan tetap mendominasi dengan nilai investasi sebesar Rp611 miliar, disusul sektor perkebunan dan pangan sebesar Rp427 miliar, serta kehutanan sebesar Rp6 miliar. Selain itu, sektor industri kayu dan makanan masing-masing mencatat investasi Rp448 miliar dan Rp303 miliar.
Namun, Mukri mengungkapkan bahwa masih ada beberapa perusahaan yang mengalami kendala, khususnya terkait kesalahan dalam pengisian LKPM. Hal ini berdampak pada nilai realisasi investasi yang dicatatkan.
“Kami akan terus mendampingi investor, terutama pelaku usaha lokal, agar mereka dapat melaporkan kegiatan investasinya dengan benar,” tambahnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, DPMPTSP rutin mengadakan sosialisasi langsung kepada investor dan pelaku usaha daerah. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya LKPM sebagai bagian dari pengelolaan investasi yang baik.
Secara keseluruhan, pertumbuhan investasi di Kabupaten Berau pada 2023 mencapai 20,72 persen, jauh melampaui target nasional yang hanya sebesar 12,60 persen. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan potensi besar yang dimiliki Berau, tetapi juga mencerminkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan iklim investasi yang stabil dan menarik bagi para investor.
“Keberhasilan ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap Bumi Batiwakkal. Kami berharap tren positif ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” pungkasnya. (RIZAL)