OPTIMASI lahan menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, untuk meningkatkan produktivitas hasil panen padi.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Tana Tidung, Rudi Api, Pemkab Tana Tidung masih berfokus pada pemanfaatan lahan-lahan yang sudah ada daripada melakukan cetak sawah.
“Salah satu program prioritas yang diumumkan pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian ialah cetak sawah, diutamakan pada daerah-daerah potensial seperti Kalimantan dan Sulawesi,” ujar Rudi, belum lama ini.
“Tetapi, saat ini kita masih fokus di kegiatan optimalisasi lahan sawah seluas 300 hektare, untuk memaksimalkan potensi lahan tersebut. Kami berkolaborasi dengan teman-teman TNI,” tambahnya.
Optimalisasi lahan tersebut, untuk meningkatkan produktivitas. Rudi menyebut, saat ini total sawah di Kabupaten Tana Tidung mencapai sekitar 450 hektare, yang terbagi atas dua model, yakni sawah lahan kering dan sawah irigasi.
“Kalau sawah lahan kering itu IP-nya satu, karena masyarakat menyesuaikan dengan kondisi hama dan musim. Biasanya tanam di bulan 9 atau 10, dan panen di bulan 2 atau 3. Itu masa yang aman,” jelasnya.
“Sementara itu, untuk sawah irigasi dengan adanya brigade pangan, sawah irigasi ini diharapkan indeks panennya bisa dua sampai tiga kali. Harapannya, sekali panen bisa menghasilkan di atas empat ton gabah kering giling per hektare,” lanjut Rudi.
Melalui optimalisasi, ujarnya, indeks pertanaman (IP) yang sebelumnya satu kali per tahun ditargetkan dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali musim tanam per tahun.
“Jadi, sementara ini lahan yang sudah ada kita maksimalkan luas tambah tanamnya, luas panennya, indeks pertanamannya dari indeks satu per tahun bisa dinaikkan ke indeks dua atau tiga per tahun,” kata Rudi.
Sementara itu, terkait usulan cetak sawah, ia menyebut yang sudah mengusulkan yaitu Tarakan dan Bulungan. “Untuk kami sendiri masih mengamati progres mereka, dan setelah itu baru kami akan mapping lahan-lahan yang bisa dicetak,” ujarnya.
Untuk mendorong pertanian modern, pihaknya juga telah membentuk satu Brigade Pangan yang dilengkapi alat dan sarana pertanian dari Kementerian Pertanian.
“Nanti Brigade Pangan ini yang akan mentransfer teknologi pertanian modern ke kelompok-kelompok tani yang ada,” ujarnya. (Muhammad efendi)












