PEMERINTAH Kabupaten Berau menyambut baik Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai salah satu upaya pengentasan angka stunting di Bumi Batiwakkal. Target prevelensi stunting di Kabupaten berau akan turun menjadi 17,4 persen pada tahun 2024 mendatang, sebagaimana target yang ditetapkan pemerintah pusat .
“Target ini tentunya memerlukan dukungan dan kerja keras perangkat terkait, tidak hanya pemerintah daerah tetapi perusahaan maupun pihak swasta,” ucap Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas pada pembukaan Gerakan BAAS, Minggu (19/11/2023) malam.
Perhatian besar terhadap penanggunalangan stunting diberikan oleh Pemkab Berau, dengan melakukan berbagai upaya intervensi spesifik dan sensitif, sembari terus memberikan edukasi dan pendampingan secara berkelanjutan. Seperti melaksanakan program nasional aksi bergizi, pemberian tablet tambah darah dan sebagainya.
“Sebagai pemangku kebijakan, tentunya harus memastikan seluruh program telah menjangkau seluruh kelompok sasaran. Dengan demikian dibutuhkan sinergitas dan komitmen dari semua pihak, khususnya tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Berau dan rekan yang bergabung dalam BAAS,” tuturnya.
Dirinya memastikan, gerakan ini dapat dilaksanakan secara menyeluruh di 13 kecamatan, 100 kampung dan 10 kelurahan yang ada. Pendekatan BAAS diharapkan menjadi metode yang cukup efektif dalam mencegah terjadinya kasus stunting sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting untuk Indonesia Emas 2030.
Seluruh pihak diharapkan, dapat lebih serius dan menguatkan komitmen Bersama. Serta memastikan kualitas kesehatan anak-anak, sebagai generasi penerus yang kelak memegang tonggak kepemimpinan dan membawa kemajuan bagi Kabupaten Berau.
“Saya yakin, ketika kita bekerja maksimal dan mampu bekerja sama, cita-cita kita untuk meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas, sejahtera, dan berbudi luhur akan terwujud,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Wakil Bupati Berau Gamalis, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Berau bersama Wakil Bupati dan Wakil Walikota Sekalimantan Timur duduk satu meja dalam rangka kegiatan rembuk stunting tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Hal tersebut menunjukan komitmen serius Pemkab Berau dalam menekan angka stunting. Lebih lanjut, Wabup Gamalis, menjelaskan persentase angka kasus stunting di Berau pada survei status gizi indonesia (SSGI) dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan, dimana pada Tahun 2022 menurun sebesar 4,1 persen dari tahun 2021 menjadi 21,6 persen. Dan ditargetkan menurun lagi menjadi 17,4 persen di tahun 2024 mendatang. (Advertorial/RM/Arie)