TANJUNG SELOR, NOSAKALTARA – Turunnya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024, menjadi bahan evaluasi bagi KPU Bulungan.
Rencananya, KPU Bulungan akan melakukan penelitian secara ilmiah dengan melibatkan pihak yang berkompeten di bidangnya.
Ketua KPU Bulungan, Mahdi E Paokuma menyebut, tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2024 berada di angka 66 persen. Sementara, pemilu sebelumnya di angka 74 persen.
Namun, secara kasat mata, pihaknya melihat penyebab terjadinya penurunan partisipasi pemilih karena pada proses pencoblosan Pilkada 2024 lalu, sejumlah wilayah di Bulungan diguyur hujan.
“Tapi itu hanya asumsi kita. Kita lihat secara kasat mata kemarin. Itu kan pas (hari pencoblosan) hujan turun. Bahkan sampai pukul 10.00 Wita ke atas. Nah, jadi ada masyarakat yang sudah tidak sempat datang mencoblos,” ujarnya.
Meski tingkat partisipasi pemilih mengalami penurunan, namun pelaksanaan Pilkada Bulungan berjalan lancar. Bahkan, tidak ada sengketa proses maupun hasil.
“Pelanggaran-pelanggaran juga minim sekali, bahkan zero,” ujarnya.
Mahdi menyebutkan, ada 4 poin yang menjadi bahan evaluasi dan dibahas dalam FGD tersebut. Di antaranya adalah tentang evaluasi setiap tahapan pemilihan, kemudian evaluasi pada nontahapan. Lalu kelembagaan dan yang terakhir faktor eksternalitas.
“Pelaksanaan FGD ini memang perintah langsung dari KPU RI. Langkah ini sebagai penguatan kelembagaan dalam rangka menghadapi Pilkada berikutnya atau pemilu berikutnya,” pungkasnya. (Alan)












