Dorong Pengelolaan BUMK Manfaatkan Potensi Kampung

BERAU, NOSAKALTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mendorong optimalisasi Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di seluruh wilayahnya.
Upaya ini dilakukan agar setiap kampung mampu mandiri secara ekonomi dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat setempat. Bupati Berau, Sri Juniarsih, dalam acara perpanjangan masa jabatan 98 Kepala Kampung pada Kamis (18/7/2024) lalu, menekankan pentingnya peran kepala kampung dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan segala potensi yang ada.

Menurutnya, kepala kampung harus mampu mengidentifikasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing kampung guna meningkatkan taraf hidup warganya. “Setiap kampung yang memiliki BUMK harus bisa dikelola atau dikembangkan berdasarkan potensi masing-masing. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal,” ujarnya.

Contoh konkret mengenai pengelolaan BUMK di sektor pariwisata tidak harus bergantung semata-mata pada laba yang diperoleh dari retribusi pengunjung.
Menurutnya, masih banyak peluang lain yang bisa dimanfaatkan. “BUMK di sektor pariwisata misalnya, tidak hanya bergantung pada pendapatan dari retribusi yang dibayar oleh pengunjung.

Namun, juga bisa melalui penjualan suvenir, penyewaan homestay, serta penjualan makanan dan aksesoris khas lainnya. Dengan cara ini, pendapatan kampung bisa lebih bervariasi dan stabil,” tambahnya. Diharapkan setiap kampung yang telah menerima Anggaran Dana Kampung (ADK) dapat mengelola BUMK dengan maksimal dan memanfaatkan potensi alam yang ada dengan baik.

Ia juga menekankan pentingnya pelatihan bagi para pengelola BUMK. “Pelatihan bagi pengelola BUMK sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan pelatihan yang tepat, para pengelola dapat lebih mahir dalam menggali potensi yang dimiliki oleh kampung mereka. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada peningkatan Pendapatan Asli Kampung (PAK),” jelasnya. Bupati Sri juga menambahkan bahwa BUMK merupakan bentuk bisnis milik pemerintah kampung yang bertujuan untuk meningkatkan PAK.

Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik dan profesional. “BUMK ini adalah usaha milik pemerintah kampung untuk menghasilkan PAK. Maka, kelola dengan baik agar di masa depan kampung memiliki pendapatan sendiri tanpa harus bergantung pada pemerintah lagi. Ini adalah langkah penting menuju kemandirian ekonomi kampung,” pungkasnya. Dengan dorongan ini, diharapkan setiap kampung di Kabupaten Berau dapat semakin mandiri dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan daerah.

Optimalisasi BUMK diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pada akhirnya memperkuat perekonomian daerah secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *