BANDARA Kalimarau Berau tidak hanya berperan sebagai jalur transportasi penumpang, tetapi juga menjadi simpul penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sejak 2024 lalu, Bandara Kalimarau telah membuka jalur ekspor langsung melalui udara.
Hal ini menunjukkan potensinya sebagai pendorong perdagangan internasional dari Bumi Batiwakkal.
Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin mengatakan, Bandara Kalimarau telah memiliki fasilitas ekspor meskipun berstatus bandara domestik.
Hal ini menjadikan Kalimarau sebagai satu-satunya dari bandara domestik di Indonesia yang mampu melayani ekspor langsung.
“Ini keistimewaan yang tidak dimiliki banyak bandara. Kami ingin para pelaku usaha di Berau memanfaatkannya semaksimal mungkin,” kata Ferdinan, Minggu (20/4/2025).
Hingga kini, komoditas ekspor masih didominasi oleh produk kelautan. Namun, potensi ekspor dari sektor lain seperti pertanian, perkebunan, perhutanan, hingga UMKM sangat besar jika dikelola dan didorong secara serius.
“Banyak produk lokal yang memiliki nilai jual tinggi dan bisa menembus pasar luar negeri. Hanya perlu keberanian dan dukungan dari semua pihak,” ungkapnya.
Menurutnya, ekspor melalui jalur udara memberikan sejumlah keuntungan strategis. Antara lain efisiensi waktu, ketepatan pengiriman, serta peningkatan daya saing produk daerah di pasar global.
“Dengan adanya ekspor melalui jalur udara ini, banyak memberikan positif bagi para pelaku usaha di Berau,” tuturnya.
Selain memberi dampak positif bagi pelaku usaha, pengembangan layanan ekspor di Bandara Kalimarau juga berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membuka peluang kerja baru bagi masyarakat lokal.
“Kami optimis, dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Berau bisa menjadi daerah yang aktif mengekspor produk unggulannya lewat udara,” pungkasnya. (RIZAL)