Dishub Siapkan Langkah Pengamanan Baru

Kondisi Jembatan Bujangga di Kecamatan Tanjung Redeb (Azwini/Disway Kaltim)

JEMBATAN Bujangga di Kecamatan Tanjung Redeb kembali menjadi perhatian setelah maraknya kendaraan bermuatan berat yang melintas tanpa pembatas. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap ketahanan jembatan, yang sebelumnya pernah mengalami kerusakan parah akibat beban berlebih.

Diketahui, sejak portal pembatas tinggi kendaraan dilepas di kedua sisi jembatan, arus lalu lintas menjadi lebih bebas. Tanpa penghalang fisik, kendaraan besar dapat melintas, padahal struktur jembatan dirancang hanya untuk menahan beban terbatas.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Berau, Andi Marewangeng menjelaskan, portal tersebut sengaja tidak lagi digunakan karena pertimbangan keselamatan. Sebelumnya, sempat terjadi insiden ketika truk bermuatan tinggi menabrak portal besi tersebut hingga patah dan hampir mencelakai pengendara lain.

“Setelah kejadian itu, kami menilai penggunaan portal terlalu berisiko, makanya kami putuskan untuk dilepas,” ujarnya, Senin (20/10/2025).

Sebagai gantinya, Dishub Berau telah menurunkan petugas untuk berjaga di kedua sisi jembatan yakni di sekitar SPBU Bujangga dan kawasan Inhutani, guna menghalau kendaraan bermuatan berat yang hendak melintas. Penjagaan biasanya dilakukan setiap hari, mulai pagi hingga malam pukul 23.00.

Meski demikian, pengawasan tersebut dinilai belum sepenuhnya efektif lantaran masih ada truk yang memanfaatkan waktu setelah petugas selesai bertugas.

“Kadang mereka melintas setelah jam penjagaan berakhir. Jadi memang perlu langkah tambahan agar pengawasan lebih efektif,” katanya.

Sebagai solusi jangka menengah, Dishub Berau tengah menyiapkan rencana pemasangan barrier di tengah ruas jembatan. Ewang menyebut penghalang dari beton atau plastik ringan itu dapat berfungsi mempersempit jalur, sehingga kendaraan besar tidak dapat melintas.

“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR, karena pengelolaan jembatan merupakan kewenangan provinsi. Tapi sebagai pemerintah daerah, kami tetap berupaya menjaga agar fasilitas ini aman digunakan masyarakat,” jelasnya.

“Pemasangan barrier diharapkan menjadi langkah efektif untuk melindungi jembatan dari kerusakan akibat kendaraan bermuatan berat,” pungkasnya. (MAULIDIA AZWINI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *